Malam
Lailatul Qadar adalah malam yang paling instimewa bagi umat muslim. Malam ini
menjadi istimewa karena malam ini di sebut-sebut sebagai malam yang lebih baik
dari seribu bulan. Malam Lailatul Qadar juga dikenal sebagai malam di
turunkannya kitab suci Al-Qur’an ke muka bumi. Maka dari itu, banyak umat
muslim yang mendambakan mendapatkan malam istimewa ini. Keistimewaan dari malam
Laitiul Qadar diantaranya adalah seperti berikut:
Berikut 5
keistimewan malam Lailatul Qadar, seperti dilansir dari uniknya:
1. Malam Ketetapan
Penetapan
dan pengaturan sehingga Lailat Al-Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah
bagi perjalanan hidup manusia. Penggunaan Qadar sebagai ketetapan dapat
dijumpai pada surat Ad Dukhan ayat 3-5 : Sesungguhnya Kami menurunkannya
(Al-Quran) pada suatu malam, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan.
Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang penuh hikmah, yaitu urusan yang
besar di sisi Kami.
Ibnu Katsir
dalam kitab tafsirnya (12: 334-335) menerangkan bahwa pada Lailatul Qadar akan
dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan
dicatat ajal dan rizki. Dan juga akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam
setahun. Demikian diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhahhak
dan ulama salaf lainnya.
2. Malam Kemuliaan
Malam
tersebut adalah malam mulia tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai
malam turunnya Al-Quran. Ibnu ‘Abbas dan selainnya mengatakan, “Allah
menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah
yang ada di langit dunia.
3. Malam 1000 Bulan
Dalam Al
Qur’an, tepatnya Surat Al Qadar malam ini dikatakan memiliki nilai lebih baik
dari seribu bulan. Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud
dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul
qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat
lailatul qadar.
4. Malam Turunnya Malaikat
Keistimewaan
Lailatul Qadar ditandai pula dengan turunnya malaikat. Banyak malaikat yang
akan turun pada Lailatul Qadar karena banyaknya barokah (berkah) pada malam
tersebut. Karena sekali lagi, turunnya malaikat menandakan turunnya berkah dan
rahmat. Sebagaimana malaikat turun ketika ada yang membacakan Al Qur’an, mereka
akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir -yaitu majelis
ilmu-. Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu
karena malaikat sangat mengagungkan mereka.
Barangsiapa
melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala
dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no.
1901). Ibnu Hajar Al Asqalani mengatakan bahwa yang dimaksud ‘iimaanan’ (karena
iman) adalah membenarkan janji Allah yaitu pahala yang diberikan (bagi orang
yang menghidupkan malam tersebut). Sedangkan ‘ihtisaaban’ bermakna mengharap
pahala (dari sisi Allah), bukan karena mengharap lainnya yaitu contohnya
berbuat riya
No comments:
Post a Comment