BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Makalah ini dibuat
sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian MID semester pada mata “kuliah
PEMBANGUNAN PERTANIAN “
1.2
MASALAH
PERUMUSAN
1.
Untuk mengetahui arti
dari difersifikasi tanaman ?
2.
Fungsi dari pasar bagi pertanian
?
3.
Bagaimana perbedaan
pertanian dari masa primitif dengan modern pertanian ?
1.3
PEMECAHAN
MASALAH
1.
Di fersifikasi tanaman
dimaksudkan sebagai suatu cara meningkatkan produksi dengan jalan sebidang
lahan ditanami beberapa jenis tanaman
2.
Pasar bagi petani
berfungsi sebagai tempat bertransaksi dengan konsumen atau suatu tempat dimana
petani dapat menjual hasil pertanian mereka
3.
Perbedaannya dalam hal
menggunakan lahan petani
1.4
KEGUNAAN
Kegunaan dari makala
ini yaitu sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian MID selain itu juga
agar kita dapat mengetahui bagaimana perkembangan pertanian yang dimulai dari
pertanian primitif sampai pada pertanian modern seperti sekarang ini.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1
PENGERTIAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
Dalam
pembangunan pertanian, masalah penting tentang usahatani adalah merombak
usahatani dalam arti luas dan pengaturannya agar dapat menggunakan metode
usahatani secara baik, benar, dan efisien. Bentuk usahatani yang sesuai bagi
pertanian primitif bukanlah bentuk produktif jika metode modern dipergunakan.
Tindakan yang lebih
efisien antara lain :
a. Pemetaan
dan registrasi hak kepemilikan tanah
b. Pemagaran
tanah untuk mencegah pengambilan sewenang-wenang
c. Konsolidasi
yang terpencar-pencar
d. Redistribusi
tanah untuk mendapatkan satuan manajemen yang efisien
e. Mengubah
syarat-syarat penyakapan.
Kebutuhan
utama dalam beruaha tani adalah adanya bahan usahatani yang jelas dan registrsi
hak atas tanah meningkatkan produktivitas pertanian meliputi investasi (
penanaman modal ) dalam tanah. Tidaklah dapat diharapkan para pemilik tanah
dalam melakukan penanaman modal, kecuali jika mereka yakin akan hak mereka
dalam memiliki tanah atau akan dibayar kembali atas usaha dan pengeluaran yang
telah mereka lakukan untuk memperbaikinya. Selanjutnya setiap perubahan dalam
sistem penguasaan tanah, pertama-tama, memerlukan pengetahuan tentang siapa
yang mempunyai hak pada saat itu.
Bidang-bidang
pertanian mencakup :
a. Pertanian
rakyat
Sebagaimana
kita ketahui dalam arti sempit pertanian diartikan sebagai pertanian rakyat
yaitu usaha pertanian keluarga yang memproduksi bahan makanan utama seperti
beras, palawija dan tanaman-tanaman hortikultura. Pertanian rakyat diusahakan
dilahan sawah, lading dan pekarangan.
b. Perkebunan
Perkebunan
atau plantation tidak hanya dikenal di indonesia, tetapi juga di Negara lain.
Pada umumnya, perkebunan didapatkan di Daerah-daerah bermusim panas didekat Katulistiwa.
Karena menggunakan sistem manajemen seperti pada perusahaan industri, dengan
memanfaatkan hasil-hasil penelitian dari teknologi terbaru, perkebunan sering
pula disebut industri perkebunan atau industri pertanian.
c. Kehutanan
Ilmu kehutanan pada
prinsipnya, merupakan ilmu yang menerangkan bagaimana hubungan antara
tanah-tanah hutan dengan manusia dan alokasi sumber-sumber industrinya serta
bagaimana cara untuk mengelolanya sehingga sumber-sumber tersebut dapat
memberikan kepuasan seperti yang diinginkan oleh manusia.
d. Peternakan,
dan
Dilihat
dari pemeliharaan, peternakan di Indonesia dapat dibagi menjadi kelompok
seperti sebagai berikut :
1. Peternakan
rakyat dengan cara pemeliharaan tradisional
2. Peternakan
rakyat dengan cara pemeliharaan yang semi komersil
3. Peternak
komersil
e. Perikanan
Yang
dimaksud dengan perikanan ialah segalah usaha penangkapan budidaya ikan serta
pengolahan sampai pada pemasaran hasilnya. Sedangkan, yang dimaksud sumber
perikanan ialah binatang atau tumbuh-tumbuhan yang hidup di perairan baik darat
maupun laut.
II.2 SYARAT POKOK
Menurut
A.T. Mosher pembangunan pertanian di Indonesia harus bertumpu pada
syarat-syarat pembangunan pertanian. Syarat pembangunan pertanian ini terbagi
atas :
1. Syarat
Mutlak pembangunan Pertanian
2. Syarat
penunjang pembangunan Pertanian.
Menurut
A.T. Mosher syarat mutlak pembangunan pertanian terdiri atas 5 butir yaitu
1. Pemasaran
untuk hasil-hasil produksi usaha tani
2. Teknologi
yang selalu berubah
3. Sarana
produksi dan alat-alat mesin pertanian
4. Perangsang
bagi petani untuk meningkatkanproduksi
5. Transportasi
/ pengangkutan.
5
syarat mutlak ini hanya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan apabila di
tunjang oleh 5 syarat penunjang pembangunan pertanian. Dari ke 5 syarat
penunjang pembangunan pertanian ini
dapat di jadikan urutan perioritas sbb :
1. Pendidikan
dan pelatihan pembangunan pertanian
2. Kredit
produksi
3. Kegiatan
gotong royong petani
4. Perbaiikan
dan perluasan areal lahan pertanian
5. Perencanaan
nasional pembangunan pertanian.
II.3
EMPAT CARA PENINGKATAN PRODUKSI
Di
dalam ilmu tentang pembangunan pertanian di tekankan bahwa untuk meningkatkan
produksi hasil pertanian digunakan empat ( 4 ) metode.
Ke-
4 metode tersebut tersusun sebagai berikut :
1. Difersifikasi
tanaman
Dimaksudkan
sebagai suatu cara meningkattkan produksi dengan jalan sebidang lahan ditanami
beberapa jenis tanaman dan meningkatkan mutu tanamanyang diproduksi.
Diferensifikasi
tanaman terbagi dua :
Ø Difersifikasi
Horizontal terbagi lagi menjadi :
§ Tumpang
sari yaitu salah satu cara meningkatkan produksi dengan jalan satu bidang lahan
ditanami beberapa jenis tanaman.
§ Tumpang
gilir yaitu cara meningkatkan produksi dengan jalan penggunaan lahan sesuai
dengan keadaan musin.
Ø Difersifikasi
vertikal adalah cara meningkatkan produksi melalui peningkatan mutu tanamandan
harga tanaman.
2. Rehabilitasi
Rehabilitasi
tanaman adalah suatu cara peningkatan produksidengan jalanmenggantikan tanaman
yang tua ( produksinya sudah kurang ) dengan tanaman baru yang diharapkan
produksinya lebih besar.
Cara
ini khusus dilakukan pada tanaman perkebunan melalui :
Ø Memperbaiki
keadaan fisik tanaman
Ø Peremajaan
tanaman : tanaman tua di ganti tanaman muda
Ø Konversi
tanaman
3. Intensifikasi
Yaitu
suatu cara meningkatkan pertanian atau meningkatkan produksi hasil pertanian
dengan menggunakan teknologi.
4. Extensifikasi
Dimaksudkan
sebagai suatu cara peningkatan produksi hasil pertanian dengan jalan menambah
luas areal pertanian. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya :
Ø Pencetakan
sawah baru
Ø Membuka
lahan baru untuk perkebunan
Ø Memperluas
areal perikanan.
Dalam
hal ini, penambahan luas areal bertambah menyebabkan produksi per Ha juga akan
bertambah. Bila kejadian terbalik terjadi dimana areal diperluas sedang
produksi per Ha berkurang berarti extensifikasimengalami kegagalan, sebab yang
menjadi sasaran keberhasilanextensifikasiadalah peningkatan produksihasil
pertanian.
II.
4 SKALA PRIORITAS
Skala
prioritas pembangunan pertanian dimaksudkan sebagai sebuah urutan–urutan
kegiatan yang dilaksanakan di dalam kegiatan pembangunan pertanian, di mulai
dari urutan pertama yang dinyatakan sangat penting dan sangat mendasar kemudian
dilanjutkan keurutan ke- 2 yang kegiatannya masih penting dan berakhir pada
urutan terakhir yang menunjukkan hasil
pembangunan pertanian.
Skala
prioritas pembangunan pertanian dapat di tulis sebagai berikut :
1. Peningkatan
produksi pertanian
2. Peningkatan
pendapatan petani
3. Petani
mandiri
4. Tingkat
kesejahteraan kehidupan petani
5. Masyarakat
yang adil dan makmur
Uraian
kegiatan skala prioritas pertanian dapat digambarkan sebagai berikut :
![]() |
II.5 PEMASARAN
ATAU ANALISA USAHATANI
Untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran dari hasil produksi kegiatan usahatani
dibutuhkan faktor-faktor sebagai berikut :
1. Cost
( biaya )
Dimaksudkan
sebagai semua jenis pengeluaran yang dikeluarkan oleh sebuah agribisnis selama
melakukan proses produksi pada garis besarnya Cost terbagi 3 yaitu :
a.
Variabel Cost yaitu
biaya yang dikeluarkan agribisnis selama 1 proses produksi dan penggunaannya
habis digunakan selama 1 musim tanam
b.
Fixet Cost yaitu biaya
yang dikeluarkan oleh sebuah agribisnis yang tidak habis digunakan dalam 1
proses produksi dan besarnya tertentu
c.
Total Cost yaitu hasil
penjumlahan antara variabel cost dengan fixet cost
2.
Total Revenju (
pendapatan Pengelola )
Biasa
disebut pendapatan pengelola yaitu sejenis pendapatan yang diperoleh seorang
usahatani setelah melakukan kegiatan pemasaran, secara umum total revenju yang
diperoleh seorang pimpinan usahatani dalam bentuk uang setelah melakukan satu
kali proses produksi. Total revenju biasa juga dusebut pendapatan kotor.
3. Profit
( keuntungan )
Yaitu
sejenis pendapatan yang diterima oleh seorang pimpinan usaha tani setelah semua
jenis biaya selama satu kali proses produksi sudah dikeluarkan. Jadi dalam hal
ini profit biasa juga disebut pendapatan bersih.
4. B/C
Ratio
Adalah
sebuah angka yang menunjukkan perbandingan antara besarnya keuntungan yang
diperoleh sebuah usaha tani dengan semua jenis biaya yang dikeluarkan selama
usaha tani tersebut melakukan proses produksi.
5.
Solvabilitas
6.
rentabilitas
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III. 1
KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa pertanian merupakan salah satu sistem
yang digunakan oleh para petani untuk melakukan suatu proses tanam – menanam
suatu tumbuhan, selain itu dengan pertanian kita juga dapat mengetahui bagaimana
cara menghitung analisa suatu usahatani agar kita dapat mengetahui secara jelas
apakah usahatani tersebut layak untuk tetap dijalankan atau tidak.
III.2 SARAN
Saya berharap Mata Kulia ini tetap akan di ajarkan pada
mahasiswa karena Mata Kuliai ni memberikan kita pengetahuan tentang, apa itu pertanian dan bagaimana
sebernanya pertanian itu.
BAB IV
PENUTUP
Sebelumnya
saya mengucap syukur Alhamdulilla,karena makala ini dapat saya selesakan tepat
pada waktunya,sebelum makala ini saya akhiri sekali lagi saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian
makala ini baik itu berupa sungbangsih fikiran dan tenaga.
No comments:
Post a Comment