Tuesday, June 12, 2012

Contoh Skripsi Jurusan Biologi


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah varietas buah-buahan terbanyak. Banyaknya varietas tersebut memberikan kesempatan kepada negara-negara di Asia Tenggara khususnya Indonesia untuk memperkenalkan keluar wilayah Asia. Buah pisang termasuk salah satu komoditas buah-buahan yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia sekaligus mempunyai nilai ekonomi sebagai komoditas ekspor (Anonim,2010).

Buah tomat mempunyai sifat sangat mudah mengalami kerusakan, kerusakan tersebut akan sangat mempengaruhi kualitas buah tomat sebelum sampai ke tangan konsumen. Apabila telah terjadi kerusakan mekanik maka buah akan dengan mudah mengalami kontaminasi mikrobia, dan dengan sendirinya proses kerusakan fisiologis akan terpacu. Kerusakan buah pasca panen dapat mencapai 30% - 40% sehingga tidak dapat lagi dimanfaatkan.
Kerusakan komoditi pertaniaan dapat terjadi pada saat disimpan atau diangkut ke tempat jauh misalnya untuk tujuan ekspor, sebagai bahan biologis, buah tomat akan terus mengalami kegiatan fisiologi yang dapat mengakibatkan terjadinya kematangan awal sebelum sampai ke konsumen sehingga kondisi ini akan semakin mempercepat kerusakan baik secara fisik maupun mikrobiologis (Anggrahini S & Suwedo Hadiwiyoto, 1988).
Dalam menghadapi kerusakan fisiologi buah, tidak cukup hanya mengatur pemetikan pada tingkat kematangan lebih muda, untuk menghindarkan terjadi kerusakan pada buah tomat, diperlukan upaya-upaya untuk mempertahankan kualitas buah agar tetap baik dengan cara mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kerusakan.
Teknologi yang telah dikembangkan untuk memperlambat laju pematangan dan pembusukan buah adalah dengan penambahan larutan CaCl2 sebagai absorben senyawa ethylene.
Kalsium klorida (CaCl2) telah dilaporkan dapat memperpanjang umur simpan buah (Scott, 1984).  Hal ini pula yang membuat penulis ingin meneliti lebih lanjut tentang pengaruh kadar CaCl 2 terhadap laju pematangan buah tomat (Solanum lycopersicum).

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1.      Bagaimana pengaruh kadar CaCl2 terhadap laju pematangan buah tomat (Solanum lycopersicum)?
2.      Pada konsentrasi berapakah CaCl2 yang diujikan dapat berpengaruh terhadap laju pematangan buah tomat (Solanum lycopersicum)?

C.    TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah:
1.      Untuk mengetahui pengaruh kadar CaCl2 terhadap laju pematangan buah tomat (Solanum licopersicum).
2.      Untuk mengetahui kadar CaCl2 yang memberikan pengaruh yang besar terhadap laju pematangan buah tomat (Solanum licopersicum).

D.    MANFAAT PENELITIAN
Manfaat  dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengatasi masalah petani tomat akibat pembusukan.
2.      Mengetahui pengaruh kadar CaCl2  terhadap laju pematangan buah tomat.












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    TINJAUAN UMUM CaCl2
Kalsium klorida dibuat dari campuran antara Larutan asam klorida dengan kalsium hidroksida.
Reaksinya
Ca(OH)2 + HCl —> CaCl2 + H2O
Kalsium klorida (CaCl2) merupakan salah satu bahan kimia yang dipergunakan untuk mempertahankan kesegaran buah dalam jangka waktu yang cukup lama (Suyanti & Supriyadi, 2008).
Sutomo (2006), menyatakan bahwa, larutan CaCl2 dapat meningkatkan kandungan Ca pada buah. Ca yang masuk ke dalam buah, akan mengikat enzim lipoksigenase yaitu enzim yang bekerja untuk menghasilkan oksigen aktif yang diperlukan dalam sintesis protein. Mengingat fungsi etilen sebagai hormon pematangan buah, maka hambatan terhadap produksi etilen akan berakibat pada hambatan pematangan buah (Sosrodiharjo, 1987).








B.     KAJIAN TEORI TOMAT (Solanum lycopersicum)
1.      Morfologi Tomat (Solanum lycopersicum)
Tomat merupakan herba pendek, tegak, naik pelan-pelan atau bersandar pada tanaman lain, sering bercabang banyak dan berbau kuat, tidak beruri atau tidak berduri temple, tinggi 0,5-2,5 m. bagian-bagian yang hijau berdaun banyak, diantara daun biasa juga rambut kelenjar (Steenis, dkk, 2006).
Bambang Cahyono (2008), membagi organ-organ tanaman sebagai berikut:
a.       Akar
Tanaman tomat memiliki akaar tunggang yang tumbuh menembus ke dalam tanah dan aka serabut dan tumbuh menyebar kea rah samping tetapi dangkal. Berdasarkan sifat perakaran ini, tanaman tomat akan dapat tumbuh baik jika di tanam pada lahan yang gembur dan porous.

b.      Batang
Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak tetapi cukup kuat, berbulu atau berambut halus dan diantara rambut-rambut itu terdapat rambut kelenjar.  Batang tanaman tomat berwara hijau, pada ruuas-ruas batang mengalami penebalan, dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar-akar pendek. Selain itu, batang tanaman tomat dapat bercabang dan apabila tidak dilakukan pemangkasan akar becabang banyak yang menyebar secara merata.

c.       Daun
daun tanaman tomat berbentuk oval. Bagian tepinya bergerigidan membentuk celah-celah menyirip agak melengkung ke bawah. Daun berwarna hijau dan mrupakan daun majemuk gajil yang berjumlah 5-7. Ukuran sekitar (15-30 cm) x (10x25 cm) dengan panjang tangkai sekitar 3-6 cm. Diantara daun yangberukuran besar biasanya tumbuh 1-2 daun yang berukuran kecil. daun majemuk pada anaman tomat  tumbuh berselang-seling atau tersusun spiral mengelilingi batang tanaman.

d.      Bunga
Bunga tanaman tomat berukuran kecil, berdiameter sekitar 2 cmdan berwarna kuning cerahKelopak bunga yang bejumlah5 buah dan berwarna hijau terdapat pada bagian bawah atau pangkal bunga. Bagian lain dari bunga tomat adalah mahkota bunga. Mahkota bungatomat berwarna kuning cerah, berjumlah sekitar 6 buah dan berukuran sekitar 1 cm.Bunga tomat merupakan bunga sempurna, karena benang sari atau tepung sari dan kepala sari atau kepala putik terletak pada bunga yang sama. Bunga memiliki 6 buah tepung sari dengan kepala putik berwarna sama dengan mahkota bunga, yakni kuning cerah. Bunga tomat tumbuh dari batang (cabang) yang masih muda.

e.       Buah
Buah tomat memiliki bentuk bervariasi, tergantung pada jenisnya. Ada buah tomat yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong, bulat telur dan bulat persegi. Buah tomat yang masih muda memilii rasa yang amat getir dan aromanya tidak enak karena masih mengandung lycopersicin yang berbentuk lendir.

2.      Klasifikasi Tomat (Solanum lycopersicum)
Berdasarkan taksonominya, tomat (Solanum lycopersicum) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom                     : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom                :Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi                : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                           : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                           : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas                    : Asteridae
 Ordo                           : Solanales
 Famili                         :
Solanaceae (suku terung-terungan)
 Genus                         :
Solanum
 Spesies                       : Solanum lycopersicum L.  (Anonim, 2008)


3.      Manfaat dan Kandungan Gizi Buah Tomat
Tomat di kenal sebagai bahan sayuran dan bumbu yang sering dimanfaatkan sebagai buah segar ataubahan minuman sehat. Tomat merupakan salah satu komoditas sayuran yang mengandung vitamin A dan vitamin C yang cukup tinggi, serta hampir semua bagiannya dapat dimakan (Setijo, 2005). Selain dikonsumsi segar, buah tomat jga dimanfaatkan untuk berbagai industri misalnya saos, sambal, minuman, jamu dan kosmetik.
Berbeda dengan sayuran lainnya yang lebih bermanfaat jika dimakan mentah-mentah, ternyata tomat lebih baik dicampur dengan masakan atau dihancurkan sebelum dimakan. Para peneliti menemukan lycopene yang dikeluarkan pada tomat tersebut lebih banyak dibandingkan dengan tomat yang langsung dimakan tanpa diolah terlebih dahulu. Sayangnya, meskipun kandungan lycopennya berlimpah, pasta tomat dan saus tomat yang dijual dipasaran sudah banyak dibubuhi bahan tambahan makanan seperti pewarna atau pengawet sintetis. ” Bahan tambahan ini justru merangsang munculnya banyak radikal bebas yang memicu kanker (Mumta, 2007).
Tomat yang adaterdapat dipasaran umunya memiliki 2 warna, yakni merah dan hijau. Dan keduanya memiliki perbedaan kandungan Vitamin C dan A yang bermanfaat untuk meningkatkan kekebelan tubuh. Buah Tomat yang berwarna merah memilliki kandungan Vitamin A dan C lima kali lebih banyak daripada yang berwarna hijau, dan tomat merah ini sangat baik dikonsumsi anak-anak sejak dini demi kesehatan mata dan lebih meningkatkan imunitas terhadap berbagai penyakit yang menyerang (Agusta, 2010). Secara rinci, Benardinus (2002) membagi kandungan dan gizi tomat dalam table berikut:
Kandungan Gizi
Macam Tomat
Buah Muda
Buah Masak
Sari Buah
1
2
Energi (kal)
3,00
20,00
19,00
15,00
Protein (gr)
2,00
1,00
1,00
1,00
Lemak (gr)
0,70
0,30
0,20
0,20
Karbohidrat (gr)
2.3
4,20
4,10
3,50
Serat (gr)
-
-
0,80
-
Abu
-
-
0,60
-
Calsium (mg)
5,00
5,00
18,00
7,00
Fosfor (mg)
27,00
27,00
18,00
15,00
Zat Besi (mg)
0,50
0,50
0,80
0,40
Natrium (mg)
-
-
4,0
-
Kalium (mg)
-
-
266,00
-
Vitamin A (SI)
320,00
1.500,00
735,00
600,00
Vitamin B1 (mg)
0,07
0,06
0,06
0,05












B.     KERANGKA PIKIR
Tomat adalah tanaman yang paling mudah dijumpai. Warnanya yang cerah sungguh menarik. Selain kaya vitamin C dan A, tomat konon dapat mengobati bermacam penyakit. Tomat juga banyak digunakan untuk masakan, seperti sup, jus, pasta, dan lain sebagainya. Rasanya yang sedikit asam bahkan membuat selera makan meningkat.
Kabupaten Luwu merupakan salah satu penghasil tomat terbesar. Panen raya yang kadang terjadi mengakibatkan beberapa hasil yang di produksi tidak sempat di pasarkan karena terjadi pembusukan. Proses pascapanen di mulai dengan tindakan penyortiran, kemudian dikemas dan di simpan sambil menunggu pengangkutan atau langsung dikirim ke pusat-pusat penjualan, baik jarak dekat maupun jarak jauh.
Selama penanganan buah tomat akan terus mengalami pematangan menuju ke proses penuaan (senescence) yang secara tidak langsung menjadi sebab utama kemunduran atau kerusakan. Bila pematangan berlangsung cepat maka tomat akan rusak sebelum sampai ke tempat tujuan atau sebelum dikonsumsi. oleh karena itu, upaya untuk memperlambat kerusakannya perlu dilakukan agar buah masih dalam kondisi yang baik sampai siap dikonsumsi.

No comments:

Post a Comment