BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Di
kawasan Asia Tenggara, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah
varietas buah-buahan terbanyak. Banyaknya varietas tersebut memberikan
kesempatan kepada negara-negara di Asia Tenggara khususnya Indonesia untuk
memperkenalkan keluar wilayah Asia. Buah pisang termasuk salah satu komoditas
buah-buahan yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia sekaligus mempunyai
nilai ekonomi sebagai komoditas ekspor (Anonim,2010).
Buah
tomat mempunyai sifat sangat mudah mengalami kerusakan, kerusakan tersebut akan
sangat mempengaruhi kualitas buah tomat sebelum sampai ke tangan konsumen.
Apabila telah terjadi kerusakan mekanik maka buah akan dengan mudah mengalami
kontaminasi mikrobia, dan dengan sendirinya proses kerusakan fisiologis akan
terpacu. Kerusakan buah pasca panen dapat mencapai 30% - 40% sehingga tidak
dapat lagi dimanfaatkan.
Kerusakan
komoditi pertaniaan dapat terjadi pada saat disimpan atau diangkut ke tempat
jauh misalnya untuk tujuan ekspor, sebagai bahan biologis, buah tomat akan
terus mengalami kegiatan fisiologi yang dapat mengakibatkan terjadinya
kematangan awal sebelum sampai ke konsumen sehingga kondisi ini akan semakin
mempercepat kerusakan baik secara fisik maupun mikrobiologis (Anggrahini S
& Suwedo Hadiwiyoto, 1988).
Dalam
menghadapi kerusakan fisiologi buah, tidak cukup hanya mengatur pemetikan pada
tingkat kematangan lebih muda, untuk menghindarkan terjadi kerusakan pada buah tomat,
diperlukan upaya-upaya untuk mempertahankan kualitas buah agar tetap baik
dengan cara mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kerusakan.
Teknologi
yang telah dikembangkan untuk memperlambat laju pematangan dan pembusukan buah
adalah dengan penambahan larutan CaCl2 sebagai absorben senyawa ethylene.
Kalsium
klorida (CaCl2) telah dilaporkan dapat memperpanjang umur simpan buah (Scott,
1984). Hal ini pula yang membuat penulis
ingin meneliti lebih lanjut tentang pengaruh kadar CaCl 2 terhadap
laju pematangan buah tomat (Solanum lycopersicum).
B.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana
pengaruh kadar CaCl2 terhadap laju pematangan buah tomat (Solanum lycopersicum)?
2. Pada
konsentrasi berapakah CaCl2 yang diujikan dapat berpengaruh terhadap
laju pematangan buah tomat (Solanum
lycopersicum)?
C.
TUJUAN
PENELITIAN
Berdasarkan
rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk
mengetahui pengaruh kadar CaCl2 terhadap laju pematangan buah tomat (Solanum licopersicum).
2. Untuk
mengetahui kadar CaCl2 yang memberikan pengaruh yang besar terhadap laju
pematangan buah tomat (Solanum
licopersicum).
D.
MANFAAT
PENELITIAN
Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengatasi
masalah petani tomat akibat pembusukan.
2. Mengetahui
pengaruh kadar CaCl2 terhadap
laju pematangan buah tomat.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
TINJAUAN
UMUM CaCl2
Kalsium
klorida dibuat dari campuran antara Larutan asam klorida dengan kalsium
hidroksida.
Reaksinya
Ca(OH)2 + HCl —> CaCl2 + H2O
Ca(OH)2 + HCl —> CaCl2 + H2O
Kalsium
klorida (CaCl2) merupakan salah satu bahan kimia yang dipergunakan
untuk mempertahankan kesegaran buah dalam jangka waktu yang cukup lama (Suyanti
& Supriyadi, 2008).
Sutomo
(2006), menyatakan bahwa, larutan CaCl2 dapat meningkatkan kandungan
Ca pada buah. Ca yang masuk ke dalam buah, akan mengikat enzim lipoksigenase
yaitu enzim yang bekerja untuk menghasilkan oksigen aktif yang diperlukan dalam
sintesis protein. Mengingat fungsi etilen sebagai hormon pematangan buah, maka
hambatan terhadap produksi etilen akan berakibat pada hambatan pematangan buah
(Sosrodiharjo, 1987).
B.
KAJIAN
TEORI TOMAT (Solanum lycopersicum)
1. Morfologi
Tomat (Solanum lycopersicum)
Tomat merupakan herba pendek, tegak,
naik pelan-pelan atau bersandar pada tanaman lain, sering bercabang banyak dan
berbau kuat, tidak beruri atau tidak berduri temple, tinggi 0,5-2,5 m.
bagian-bagian yang hijau berdaun banyak, diantara daun biasa juga rambut
kelenjar (Steenis, dkk, 2006).
Bambang Cahyono (2008), membagi
organ-organ tanaman sebagai berikut:
a. Akar
Tanaman
tomat memiliki akaar tunggang yang tumbuh menembus ke dalam tanah dan aka
serabut dan tumbuh menyebar kea rah samping tetapi dangkal. Berdasarkan sifat
perakaran ini, tanaman tomat akan dapat tumbuh baik jika di tanam pada lahan
yang gembur dan porous.
b. Batang
Batang
tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak tetapi
cukup kuat, berbulu atau berambut halus dan diantara rambut-rambut itu terdapat
rambut kelenjar. Batang tanaman tomat
berwara hijau, pada ruuas-ruas batang mengalami penebalan, dan pada ruas bagian
bawah tumbuh akar-akar pendek. Selain itu, batang tanaman tomat dapat bercabang
dan apabila tidak dilakukan pemangkasan akar becabang banyak yang menyebar
secara merata.
c. Daun
daun
tanaman tomat berbentuk oval. Bagian tepinya bergerigidan membentuk celah-celah
menyirip agak melengkung ke bawah. Daun berwarna hijau dan mrupakan daun
majemuk gajil yang berjumlah 5-7. Ukuran sekitar (15-30 cm) x (10x25 cm) dengan
panjang tangkai sekitar 3-6 cm. Diantara daun yangberukuran besar biasanya
tumbuh 1-2 daun yang berukuran kecil. daun majemuk pada anaman tomat tumbuh berselang-seling atau tersusun spiral mengelilingi
batang tanaman.
d. Bunga
Bunga
tanaman tomat berukuran kecil, berdiameter sekitar 2 cmdan berwarna kuning
cerahKelopak bunga yang bejumlah5 buah dan berwarna hijau terdapat pada bagian
bawah atau pangkal bunga. Bagian lain dari bunga tomat adalah mahkota bunga.
Mahkota bungatomat berwarna kuning cerah, berjumlah sekitar 6 buah dan
berukuran sekitar 1 cm.Bunga tomat merupakan bunga sempurna, karena benang sari
atau tepung sari dan kepala sari atau kepala putik terletak pada bunga yang
sama. Bunga memiliki 6 buah tepung sari dengan kepala putik berwarna sama
dengan mahkota bunga, yakni kuning cerah. Bunga tomat tumbuh dari batang
(cabang) yang masih muda.
e. Buah
Buah
tomat memiliki bentuk bervariasi, tergantung pada jenisnya. Ada buah tomat yang
berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong, bulat telur dan bulat persegi. Buah
tomat yang masih muda memilii rasa yang amat getir dan aromanya tidak enak
karena masih mengandung lycopersicin yang berbentuk lendir.
2. Klasifikasi
Tomat (Solanum lycopersicum)
Berdasarkan taksonominya, tomat (Solanum lycopersicum) dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus : Solanum
Spesies : Solanum lycopersicum L. (Anonim, 2008)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus : Solanum
Spesies : Solanum lycopersicum L. (Anonim, 2008)
3. Manfaat
dan Kandungan Gizi Buah Tomat
Tomat di kenal sebagai bahan sayuran dan
bumbu yang sering dimanfaatkan sebagai buah segar ataubahan minuman sehat.
Tomat merupakan salah satu komoditas sayuran yang mengandung vitamin A dan
vitamin C yang cukup tinggi, serta hampir semua bagiannya dapat dimakan (Setijo,
2005). Selain dikonsumsi segar, buah tomat jga dimanfaatkan untuk berbagai
industri misalnya saos, sambal, minuman, jamu dan kosmetik.
Berbeda dengan sayuran lainnya yang
lebih bermanfaat jika dimakan mentah-mentah, ternyata tomat lebih baik dicampur
dengan masakan atau dihancurkan sebelum dimakan. Para peneliti menemukan lycopene
yang dikeluarkan pada tomat tersebut lebih banyak dibandingkan dengan tomat
yang langsung dimakan tanpa diolah terlebih dahulu. Sayangnya, meskipun
kandungan lycopennya berlimpah, pasta tomat dan saus tomat yang dijual
dipasaran sudah banyak dibubuhi bahan tambahan makanan seperti pewarna atau
pengawet sintetis. ” Bahan tambahan ini justru merangsang munculnya banyak
radikal bebas yang memicu kanker (Mumta, 2007).
Tomat yang adaterdapat dipasaran umunya
memiliki 2 warna, yakni merah dan hijau. Dan keduanya memiliki perbedaan
kandungan Vitamin C dan A yang bermanfaat untuk meningkatkan kekebelan tubuh.
Buah Tomat yang berwarna merah memilliki kandungan Vitamin A dan C lima kali
lebih banyak daripada yang berwarna hijau, dan tomat merah ini sangat baik dikonsumsi
anak-anak sejak dini demi kesehatan mata dan lebih meningkatkan imunitas
terhadap berbagai penyakit yang menyerang (Agusta, 2010). Secara rinci,
Benardinus (2002) membagi kandungan dan gizi tomat dalam table berikut:
Kandungan Gizi
|
Macam Tomat
|
|||
Buah Muda
|
Buah Masak
|
Sari Buah
|
||
1
|
2
|
|||
Energi (kal)
|
3,00
|
20,00
|
19,00
|
15,00
|
Protein (gr)
|
2,00
|
1,00
|
1,00
|
1,00
|
Lemak (gr)
|
0,70
|
0,30
|
0,20
|
0,20
|
Karbohidrat (gr)
|
2.3
|
4,20
|
4,10
|
3,50
|
Serat (gr)
|
-
|
-
|
0,80
|
-
|
Abu
|
-
|
-
|
0,60
|
-
|
Calsium (mg)
|
5,00
|
5,00
|
18,00
|
7,00
|
Fosfor (mg)
|
27,00
|
27,00
|
18,00
|
15,00
|
Zat Besi (mg)
|
0,50
|
0,50
|
0,80
|
0,40
|
Natrium (mg)
|
-
|
-
|
4,0
|
-
|
Kalium (mg)
|
-
|
-
|
266,00
|
-
|
Vitamin A (SI)
|
320,00
|
1.500,00
|
735,00
|
600,00
|
Vitamin B1 (mg)
|
0,07
|
0,06
|
0,06
|
0,05
|
B.
KERANGKA
PIKIR
Tomat
adalah tanaman yang paling mudah dijumpai. Warnanya yang cerah sungguh menarik.
Selain kaya vitamin C dan A, tomat konon dapat mengobati bermacam penyakit.
Tomat juga banyak digunakan untuk masakan, seperti sup, jus, pasta, dan lain
sebagainya. Rasanya yang sedikit asam bahkan membuat selera makan meningkat.
Kabupaten
Luwu merupakan salah satu penghasil tomat terbesar. Panen raya yang kadang
terjadi mengakibatkan beberapa hasil yang di produksi tidak sempat di pasarkan
karena terjadi pembusukan. Proses pascapanen di mulai dengan tindakan
penyortiran, kemudian dikemas dan di simpan sambil menunggu pengangkutan atau
langsung dikirim ke pusat-pusat penjualan, baik jarak dekat maupun jarak jauh.
Selama
penanganan buah tomat akan terus mengalami pematangan menuju ke proses penuaan
(senescence) yang secara tidak
langsung menjadi sebab utama kemunduran atau kerusakan. Bila pematangan
berlangsung cepat maka tomat akan rusak sebelum sampai ke tempat tujuan atau
sebelum dikonsumsi. oleh karena itu, upaya untuk memperlambat kerusakannya
perlu dilakukan agar buah masih dalam kondisi yang baik sampai siap dikonsumsi.
No comments:
Post a Comment