Sebelum hilang kontak, Ali Azhar Akbar, penulis buku berjudul Konspirasi SBY-Lapindo,
diketahui sering mendapat kiriman pesan pendek bernada teror. “Terutama
dari mereka yang mengatasnamakan masyarakat korban lumpur,” kata
Direktur Indopetro Publishing, Kusairi, yang menerbitkan buku itu,
Jumat, 22 Juni 2012.
Pesan pendek bernada teror itu, ujar dia, diterima Ali ketika mulai mengajukan judicial review
atas Pasal 18 UU APBN-P mengenai lumpur Lapindo ke Mahkamah Konstitusi
beberapa waktu lalu. “Sejak saat itu, banyak teror lewat handphone dan lain-lain,” katanya.
Soal
ancaman penculikan atau penghilangan, kata Kusairi, tidak disebutkan
Ali. Tapi ada salah satu pesan yang diingat Kusairi. “Anda harus
bertanggung jawab terhadap korban lumpur atas tulisan-tulisan Anda. Saya
tunggu di Bandung,” katanya.
Sebelumnya, saat diskusi buku
tersebut di Yogyakarta, kata Kusairi, setahunya tidak ada pesan seperti
itu. Diskusi pun berjalan aman dan lancar.
Sedianya, Ali Azhar Akbar berbicara di aula barat ITB dalam acara diskusi bedah buku Konspirasi SBY-Lapindo hari ini. Namun Kusairi dan keluarga Ali telah hilang kontak dengan Ali sejak Selasa petang lalu.
No comments:
Post a Comment