BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pertumbuhan penduduk akan
selalu berkaitan dengan masalah lingkungan hidup. Penduduk dengan segala
aktivitasnya akan memberikan dampak terhadap lingkungan. Demikian pula makin
meningkatnya upaya pembangunan menyebabkan makin meningkatnya dampak terhadap
lingkungan hidup. Dampak lingkungan hidup adalah engaruh perubahan pada
lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.
Lingkungan hidup bisa berdampak positif dan negatif bagi kesejahteraan penduduk.
Perubahan
positif akibat kegiatan manusia terhadap lingkungan, misalnya dengan
pembangunan jalan-jalan raya yang bisa menghubungkan daerah-daerah yang
sebelumnya terisolir. Pembuatansaluran air, taman kota, penghijauan, penanaman
turus jalan, pembuat bendungan, dan lain-lain adalah contoh-contoh kegiatan
yang menjadikan lingkungan memberi dampak positif bagi manusia. Perubahan yang
positif dari lingkungan tersebut tentu saja dapat memberikan keuntungan dan
sumber kesejahteraan bagi penduduk.Manusia adalah mahluk hidup ciptaan
tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam,
mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta
terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan
timbal balik baik itu positif maupun negatif.
Perubahan lingkungan
sebagai akibat tindakan manusia tidak jarang memberikan dampak negatif, yaitu
kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup tidak hanya meniadakan
daya dukung lingkungan itu sendiri, tetapi juga memberi resiko bagi kehidupan
manusia. Kerusakan lingkungan hidup merupakan problematika besar yang dialami
umat manusia sekarang ini. Bahkan, isu tentang lingkungan hidup merupakan satu
dari tiga isu global dewasa ini, yaitu isu tentang HAM, demokrasi, dan
lingkungan.
B.
TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memberikan wawasan terhadap mahasiswa tentang bagaimana :
1.
Hubungan
Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan
2.
Problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat
3.
Hakikat dan makna lingkungan bagi manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Dan Makna
Lingkungan Bagi Manusia
1. Pengertian Manusia
Manusia adalah
makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk
kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati,
dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya
dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.
Manusia adalah
makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki
perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang
ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan
massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual
relatif.
Manusia atau orang
dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu menurut
biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara
biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin
untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Manusia juga
sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang
menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia
pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya
dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.
2. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah
suatu media dimana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki
karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki
peranan yang lebih kompleks.
Kehidupan
manusia
tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan
alam maupun lingkungan sosial.
Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum,
menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Pengertian lain dari
lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa
dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah,
lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan,
dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di
kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada disekitarnya. Adapun lingkungan
abiotik berupa udara,
meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam
benda mati yang ada disekitar.
Seringkali
lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial.
Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya
dalam membentuk kepribadian
seseorang.
Manusia hidup pasti
mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya, manusia mencoba
mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha menyesuaikan
dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan
hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradaban
–istilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan
agar lingkungan mendukung kehidupannya. Misalnya, manusia menciptakan jembatan
agar bisa melewati sungai yang membatasinya.
Lingkungan adalah suatu
media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta
fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan
makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang
lebih kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006). Lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
di dalamnya manusia dan perilakunya. Mennurut pasal 1 UU No. 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dinyatakan bahwa lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang memengaruhi kelanngsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup.
Lingkungan
amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat
dimanfaatankan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena
lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Arti penting lingkungan bagi
manusia adalah sebagai berikut:
a. Lingkungan
merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada, tumbuh, dan berkembang,
diatas bumi sebagai lingkungan.
b. Lingkungan
memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
c. Lingkungan
memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yanng mendiaminya.
d. Lingkungan
memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
e. Manusia
memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan dan
kebahagiaan hidup.
Hari Lingkungan Hidup
Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. Peringatan ini dimaksudkan untuk
menggugah kepedulian manusia dan masyarakat pada lingkungan hidup yang
cenderung semakin rusak. Hari Lingkungan Hidup Sedunia pertama kali dicetuskan
pada tahun 1972 sebagai rangkaian kegiatan lingkungan dari dua tahun sebelumnya
ketika seorang senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson menyaksikan betapa kotor
dan cemarnya bumi oleh ulah manusia. Selanjutnya, ia mengambil prakarsa bersama
LSM untuk mencurahkan satu hari bagi usaha penyelamatan bumi dari kerusakan.
Dari Konferensi PBB mengenai lingkungan hidup yang diselanggarakan pada tanggal
5 Juni 1972 di Stockholm, Swedia. Tanggal 5 Juni tersebut di tetapkan sebagai
hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Warga atau masyarakat dapat
berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup. Kesempatan berperan serta
itu dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut:
a.
Meningkatkan kemandirian,
keberdayaan masyarakat, dan kemitraan.
b.
Menumbuhkankembangkan
kemampuan dan kepeloporan masyarakat.
c.
Menumbuhkan
ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial.
d.
Memberikan saran dan
pendapat.
e.
Menyampaikan informasi
dan/atau menyampaikan laporan.
B. Kualitas Lingkungan Dan
Penduduk Terhadap Kesejahteraan
1. Hubungan Lingkungan
dengan Kesejahteraan
Berdasarkan
uraian sebelumnya bahwa ada hubungan yang erat antara lingkungan dengan
manusia. Lingkungan memberikan makna atau arti penting bagi manusia dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Lingkungan dapat memberikan sumber
kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan hidup menjadi sumber
dan penunjang hidup. Dengan demikian, lingkungan mampu memberikan kesejahteraan
dalam hidup manusia.
Pengelolaan
lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemnafaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan
hidup. Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut:
a.
Mencapai
kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun
manusia seutuhnya.
b.
Mengendalikan
pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
c.
Mewujudkan
manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
d.
Melaksanakan
pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang
akan datang.
e.
Melindungi
negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Hakikat
pengelolaan lingkungan hidup oleh mansusia adalah bagaimana manusia melakukan
berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan
juga semakin baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan
manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.
Undamg-undang
No. 23 1997 tentang Pengelolaaan Lingkungan Hidup yang mengatur hak, kewajiban,
dan peran warga negara perihal pengelolaan ini. Hak, kewajiban, dan peran itu
sebagai berikut:
- Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
- Setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
- Setiap yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.
- Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2. Hubungan Penduduk dengan
Lingkungan dan Kesejahteraan
Di
negara, penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai modal
dasar atau set pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai sasaran pembangunan,
tetapi juga merupakan pelaku pembangunan. Mereka adalah subjek dan objek dari
pembangunan negara. Pembangunan pada dasarnya dilakukan oleh penduduk negara
dan ditujukan untuk kebutuhan dan kesejahteraan penduduk yang bersangkutan.
Hal yang berkaitan dengan penduduk negara meliputi:
- Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan kepribadian.
- Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran, perataan, dan pertimbangan penduduk ditiap wilayah negara.
Beberapa
problema lingkungan hidup dewasa ini antara lain:
1.
Pencemaran
(polusi) lingkungan, yang mencakup pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran
tanah, dan pencemaran suara.
2.
Masalah
kehutanan, seperti penggundulan hutan, pembalakan hutan, dan kebakaran hutan.
3.
Erosi
dan Banjir.
4.
Tanah
longsor, kekeringan, dan abrasi pantai.
5.
Menipisnya
lapisan ozon dan efek rumah kaca.
6.
Penyakit
yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk, seperti gatal-gatal, batuk, infeksi
saluran pernapasan, diare, dan tipes.
Kerusakan
lingkungan hidup memberi efek yang besar bagi kelangsungan hidup manusia itu
sendiri. Lingkungan sangat berkaitan dengan masalah ketahanan hidup (survival)
manusia. Ketahanan hidup mat bergantung pada hubungan yang saling menopang dari
lingkungan yang terdiri atas berbagai sistem yang menunjang keehidupan itu
ataupun yang saling menyainginya. Bagi manusia, problema lingkungan pada
dasarnya timbul kalau terjadinya ketidakseimbangan antar manusia dengan
sumber-sumber yang ada dalam lingkungan. Pemanfaatan yang berlebihan oleh
manusia menyebabkan daya dukung lingkungan berkurang sehingga keseimbangan
tidak terjadi lagi. Oleh karena itu, pengelolaan lingkungan pada hakikatnya
adalah menciptakan keseimbangan hubungan antara manusia dengan lingkungan itu
sendiri.
C.
Problematika
Lingkungan Sosial Budaya Yang Dihadapi Masyarakat
Lingkungan
sosial merupakan wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan dan interaksi
sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai
serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata
ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan).
Manusia hidup berkaitan dengan lingkungan, baik fisik (alam dan buatan) maupun
lingkungan sosial.
1. Interaksi dalam
Lingkungan Sosial
Interaksi
sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan timbal
balik antara perorangan, antara kelompok manusia dalam bentuk akomodasi, kerja
sama, persaingan, dan pertikaian.
Interaksi
sosial dapat terjadi apabila ada kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial
merupakan usaha pendekatan pertemuan fisik dan mental. Kontak sosial dapat
bersifat primer (face to face) dan
dapat berbentuk sekunder (melalui media perantara, koran, radio, tv, dan
lain-lain). Komunikasi merupakan usaha penyampaian informasi kepada manusia
lain. Tanpa komunikasi tidak mungkin terjadi interaksi sosial. Komunikasi bisa
berbentuk lisan, tulisan, atau simbol lainnya.
Bentuk-bentuk
interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation),
akomodasi (accomodation), persaingan
(competition), dan pertikaian (conflict). Kerja sama sebagai segala
bentuk usaha guna mencapai tujuan bersama. Akomodasi sebagai keadaan menunjukan
kenyataan adanya keseimbangan dalam interaksi sosial. Akomodasi sebagai proses
menunjukan pada usaha manusia untuk meredakan pertentangan, yaitu usaha
mencapai kestabilan. Persaingan merupakan proses sosial dimana seseorang atau
kelompok sosial bersaing memperebutkan nilai atau keuntungan dalam kehidupan
melalui cara-cara menarik perhatian publik. Pertikaian merupakan interaksi
sosian di mana seseorang atau kelompok sosial berusaha memenuhi kebutuhannya
dengan jalan menantang lawannya dengan ancaman atau kekerasan.
2. Pranata dalam Lingkungan
Sosial
Pranata
sosial (dalam bahasa Inggris Istilahnya institution)
menunjuk pada sistem pola-pola resmi yang dianut suatu warga masyarakat dalam
berinteraksi (Koentjaraningrat, 1996). Pranata adalah suatu sistem norma khusus
yang menata rangkaian tinakan berpola mantap guna memenuhi keperluan yang
khusus dalam kehidupan masyarakat. Sistem norma khusus dimaksudkan sebagai
sistem aturan-atuaran, artinya perilaku itu didasarkan pada aturan-aturan yang
telah ditetapkan.
3. Problema dalam Kehidupan
Sosial
Problema
sosial merupakan persoalan kareba menyangkut tata kelakuan yang abnormal,
amoral, berlawanan dengan hukum, dan bersifat merusak. Problema sosial
menyangkut nilai-nilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga perlu
diteliti, ditelaah, diperbaiki, bahkan mungkin untuk dihilangkan.
Problema
sosial yang terjadi dan dihadapi masyarakat banyak ragamnya. Sesuai dengan
faktor-faktor penyebabnya, maka problema sosial dapat diklasifikasikan sebagai
berikut (Soerjono Soekanto, 1982):
a.
Problema sosial karena
faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran.
b.
Problema sosial karena
faktor biologis, seperti wabah penyakit.
c.
Problema sosial karena
faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan disorganisasi.
d.
Problema sosial karena
faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan anak, konflik ras,
dan konflik agama.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manusia bertindak
sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta
meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya namun terkadang manusia melakukan hal-hal
yang sangat bertentangan dengan kelestarian lingkungan.
Demi memenuhi kebutuhhan hidupnya manusia
terkadang melakukan berbagai cara termasuk yang dapat merusak lingkungan. Hal
ini menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat fatal akibatnya, terutama
untuk keseimbangan ekosistem.
B.
Saran
Masyarakat sebaiknya dalam mengolah lingkungan harus mempertimbangkan
terlebih dahulu sebelum memanfaatkan lingkungan serta SDA yang ada sehingga
dampak perusakan lingkungan dapat dihindari, hal ini akan berpengaruh penting
untuk kelangsungan hidup Manusia sendiri.
No comments:
Post a Comment