Kedelai super genjah varietas Gema.
Kementrian
Pertanian merilis varietas kedelai unggul baru dengan nama kedelai
varietas Gema. Varietas kedelai super genjah ini merupakan hasil
penelitian para peneliti di Balai Penelitian Kacang-kacangan dan
Umbi-umbian (BALITKABI)
Malang. Varietas Gema berasal dari galur harapan Shr/W-60 hasil dari
persilangan varietas Wilis dengan kedelai introduksi dari Jepang,
Shirome. Kementrian Pertanian melepas galur harapan Shr/W-60 ini
menjadi varitas baru dengan nama kedelai varietas Gema melalui keputusan
Menteri Pertanian Nomor : 5039/Kpts/SR.120/12/2011 pada tanggal 9
Desember 2011.
Varitas Gema ini mempunyai masa panen
yang lebih pendek dibandingkan dengan kedelai pada umumnya, varietas
Gema dapat dipanen pada umur 73 hari setelah tanam. Wajar jika varietas
Gema ini disebut sebagai varietas kedelai yang super genjah, varietas
kedelai yang berumur sangat pendek. Bandingkan dengan kedelai pada
umumnya yang dapat dipanen pada umur kurang lebih 3 bulan atau 90 hari.
Super genjah jika umurnya kurang dari 80 hari, kedelai genjah jika umur
panenya antara 80 – 90 hari.
Selain itu kedelai varietas Gema ini
juga mempunyai daya hasil yang tinggi yaitu 3,06 ton per hektar dan
produksi rata-rata mencapai 2,47 ton per hektar jauh lebih tinggi dari
varietas Burangrang yang mencapai 2,2 ton per hektar dan varietas Wilis
2,30 ton per hektar. Potensi hasil yang tinggi dari varietas Gema ini
didukung oleh berat 100 biji yang mencapai 11,90 gram, warna biji kuning
muda dan tinggi tanaman rata-rata hanya 55 cm.
Varietas kedelai super genjah ini cocok
untuk bahan baku pembuatan tahu. Varietas Gema ini mempunyai rendemen
tahu yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari rendemen tahu kedelai impor
yang selama ini menjadi sumber bahan baku indutri tahu di tanah air.
Dari 8 kg biji kedelai varietas Gema mampu menghasilkan rendemen tahu
sebesar 267 % lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai impor yang
hanya mencapai 235 %. Selain itu varietas Gema juga mempunyai kandungan
protein sebesar 39%, lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai impor
yang hanya 37%.
Varitas kedelai Gema yang berumur super
genjah ini prospektif dikembangkan pada daerah-daerah dengan curah hujan
yang terbatas. Selain itu varietas gema juga dapat dibudidayakan pada
pada musim kemarau kedua (MK2) pada bulan Juni/Juli – September/Oktober
pada saat air irigasi mulai berkurang yang biasanya mengikuti pola
tanam padi-padi-kedelai.
Varietas kedelai super genjah ini dapat
memberikan solusi bagi peningkatan produksi kedelai tanah air yang
selama ini masih tergantung dengan importasi kedelai dari luar negeri.
Dengan umur sangat pendek dan produktivitas tinggi, pengembangan kedelai
varietas Gema ini secara luas berpotensi menjadi pendorong peningkatan
produksi kedelai nasional.
Informasi lebih lengkap mengenai kedelai
super genjah varietas Gema ini dapat menghubungi Balai Penelitian
Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI) Malang. (sumber foto : Balitkabi Malang).
No comments:
Post a Comment