Komposisi
sayuran yang beragam dipengaruhi oleh varietas sayuran, cuaca,
pemeliharaan, cara panen, dan sebagainya. Komposisi utama pada sayuran
adalah air dan mineral (70%-90%). Kandungan protein dan lemak sangat
sedikit kecuali pada daun singkong dan daun papaya yang memilki kadar
protein 5%-6%. Kandungan karbohidrat pada sayuran berbentuk pati,
selulosa (tidak dapat dicerna tubuh), dan gula. Pada tanaman kentang,
kentang memiliki kandungan pati yang tinggi dan akan menjadi lebih manis
jika ditaruh di suhu rendah.
Komposisi gizi pada sayuran bervariasi
tergantung bagaimanac ara penanaman dan cara panen sayuran tersebut.
Perhatikan tabel berikut:
Dari
tabel di atas dapat kita analisa bahwa kandungan air tertinggi dimiliki
oleh Jamur Kuping segar, kandungan protein terbanyak dimiliki oleh daun
pepaya, kandungan lemak terbanyaka adalah toge kacang kedelai, dan
kandungan karbohidrat tertinggi adalah kentang.
Selain kandungan gizi di atas, sayuran
memiliki komposisi vitamin dan mineral. Vitamin A banyak terdapat pada
wortel, vitamin C banyak terdapat pada tomat dan vitamin B1 juga
terdapat pada jenis sayuran lainnya. Kandungan mineral yang terkandung
pada sayuran adala Fe dan Ca. Pengolahan sayur mayur harus dilakukan
dengan baik dan benar agar kandungan mineral dan vitamin tidak rusak,
seperti vitamin C memiliki sifat mudah teroksidasi dan akan mudah rusak
jika mengalami suhu yang tinggi dan cahaya.
Perhatikan tabel berikut:
Dari
tabel tersebut dapat dianalisa bahwa kandungan kalsium tertinggi
terdapat pada daun kelor, kandungan besi terdapat pada bayam, vitamin A
terdapat pada daun pepaya, vitamin B1 terdapat pada daun kelor, dan
vitamin C terdapat pada katuk.
Untuk lebih mantab lagi tabelnya, lihat tabel berikut:
Berdasarkan jenisnya, sayur mayur teridir atas:
- Daun
Sayuran jenis ini memiliki ciri kadar air dan selulosa tinggi, kandungan energi dan protein yang rendah, vitamin dan mineral yang terkandung pada sayuran ini sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan manusia, kaya akan zat besi, vitamin A dan beberapa vitamin B1, serta memiliki kandungan vitamin C.
Contoh sayuran yang termasuk ke dalam jenis ini adalah bayam, selada air, pakis, kangkung, katuk, selada , kubis, dan sebagainya. - Bunga, pucuk, umbat, dan batang
Karakteristik dari sayuran ini adalah memiliki kadar air yang tinggi, mengandung selulosa yang normal, kandungan protein yang sedikit, memiliki kadar kalsium yang sedang, dan beberapa sayuran memiliki kandungan provitamin A yang tinggi.
Contoh: Brokoli, Asparagus, seledri, kembang kol, dan sebagainya - Buah
Ciri dari sayuran buah adalah kadar air yang tinggi, kadar selulosa yang tinggi, vitamin yang tinggi, namun kadar mineral rendah.
Contoh: Tomat, mentimun, terung, dan sebagainya. - Biji atau Polongnya
Yang membedakan jenis ini berbeda dengan jenis sayuran ini adalah kandungan selulosa yang rendah, kandungan air yang rendah, kandungan protein yang lumayan, vitamin B kompleks yang lumayan, dan mengandung zat besi.
Contoh: kacang panjang, koro, buncis, dan baby corn. - Umbi
Kandungan karbohidrat yang lumayan, kadar air tinggi, mengandung glukosa, fruktosa, mineral dan vitamin yang rendah membuat jenis sayuran ini berbeda dengan yang lain. Umbi menjadi pilihan konsumsi diet karena memiliki mineral dan vitamin yang rendah.
Contoh: wortel, ubi jalar, ubi cilembu, dan bit. - Penyedap/Bumbu
Penyeda ini ditujukan agar masakan menjadi lebih enak dan menarik.
Contoh: Cabai, jahe, lengkauas, dan kunyit.
- Klorofil
Pigmen ini akan menghasilkan warna hijau pada tumbuhan. Klorofil digunakan sebagai tools untuk melakukan anabolisme pada tumbuhan. Warna hijau ini menentukan kesegaran pada tumbuhan (kecuali beberapa tumbuhan seperti wortel). Akan tetapi berbeda pada kentang. Pada awal panen, kentang tidak berwarna hijau. Namun, setelah terkena cahaya matahari, klorofil akan terbentuk dan kentang menjadi berwarna hijau. Warna hijau pada kentang sangatlah beracun (Solonin). Racun ini memiliki rasa pahit dan sulit dihilangkan. Kadar normal solonin adalah 0,01-0,10% dari berat umbi. Jika lebih, akan menjadi racun. - Karotenoid
Karotenoid terbagi menjadi:- Karoten -> tidak adanya Oksigen pada molekul -> berwarna oranye -> wortel -> mempengaruhi kandungan proVitamin A -> mudah teroksidasi sehingga berubah warna
- Xantofil -> ada atom oksigen pada molekulnya -> berwarna kunging -> jagung
- Likopen -> berwarna merah -> tomat
- Krosetin – > berwarna kuning oranye -> kunyit
- Flavonoid
Flavonoid pun terbagi menjadi:- Antosianin
Memiliki warna ungu, biru, dan merah. Faktor penentu warna tersebut adalah konsentrasi pigmen, pH, dan pigmen yang lain. Jika kadar antosianin tinggi, maka akan terbentuk warna ungu kehitam-hitaman. Jika kadar rendah maka akan terbentuk warna ungu. Jika kadar pH tinggi, akan terbentuk warna putih. Jika kadar pH netral, maka akan terbentuk warna biru. Jika kadar pH rendah, akan terbentuk warna merah. - Antoxantin
Warna yang terbentuk dari antoxantin adalah warna kuning dan putih. Pada umumnya terdapat pada bawang dan kentang. Jika pH>=8 maka akan terbentuk warna kuning. Jika pH<6, maka akan terbentuk warna putih atau tidak berwarna. - Tanin
Pigmen ini tidak berwarna dan terdiri atas kathekin dan leukoantosianin. Jarang terdapat pada sayuran namun kaya pada buah seperti apel, salak, dan pisang.
- Antosianin
No comments:
Post a Comment