Tuesday, June 5, 2012

puding jelly rumput laut


                              TEKNIK PENGOLAHAN RUMPUT LAUT


              Selain golongan hewani yang sangat dikenal yaitu dari berbagai jenis ikan, biota-biota dari golongan nabati yaitu pitoplankton dan tumbuh-tumbuhan laut juga tak kalah pentingnya. Salah satu kelompok nabati yang penting adalah rumput laut, yang telah dimanfaatkan baik langsung sebagai makanan, maupun sebagai bahan baku atau bahan tambahan dalam industri obat, kosmestik, makanan dan lain-lain.

 Diktat ini merupakan bagain dari sarana mempelajari teknologi pengolahan rumput laut untuk berbagai tujuan tersebut. Di dalam diktat ini sajikan pengetahuan mengenai berbagai jenis rumput laut serta karakteristik, berbagai manfaat rumput laut, penanganan pasca panen serta berbagai cara pengolahan rumput laut.
   Setelah selesai mempelajari Diktat ini peserta diklat diharapkan dapat memahami dan menguasai penegrtian mengenai bahan mentah, ekstrasi dan pengolahannya menjadi produk atau bahan untuk industri, serta beberapa cara pengolahan untuk makanan.

Secara khusus setelah mempelajari Diktat ini peserta diharapkan dapat :
  1. Menjelaskan secara garis besar gambaran industri rumput laut.
  2. Menjelaskan berbagai jenis rumput laut dan komposisi kimiawinya.
  3. Menjelaskan berbagai bentuk produk laut dan pemanfaatannya.
  4. Menjelaskan perubahan produk selama proses persiapan dan pengeringan.
  5. Menjelaskan cara penanganan panca panen rumput laut.
  6. Menjelaskan teori dasar ekstrasi dan pemurnian filtrat/sari rumput laut.
  7. Menjelaskan berbagai peralatan pengolahan rumput laut.
  8. Menjelaskan berbagai cara pengolahan rumput laut.

  1. Teori dasar Pengolahan Rumput laut.
Rumput laut atau biasa juga disebut alga laut ( Seaweeds ) sudah mulai dimanfaatkan oleh manusia sejak beberapa abad lalu. Beberapa tahun terakhir ini secara konstan dipanen antara 4-5 juta ton rumput laut ( berat basah ) setiap tahunnya, dan dari jumlah itu 90 -95 % dari Asia ( Cina, Korea dan Jepang )
Secara komersial rumput laut telah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti langsung sebagai makanan segar, obat-obatan, makanan ternak, pupuk serta berbagai bahan mentah/tambahan dalam industri. Di Asia  rumput laut telah dipergunakan sebagai makanan sejak XII, sedang di Eropa dan Amerika baru akhir akhir ini saja. Walaupun demikian, perkembangan kebutuhan meningkat pesat. Negara yang paling tinggi memanfaatkan rumput laut, baik sebagai bahan makanan maupun industri adalah Jepang. Sekalipun pembudidayaannya sudah sangat maju, namun untuk keperluan Industrinya masih mendatangkan bahan rumput  dari luar negeri
Terus meningkatkan permintaan dunia akan rumput lautt ( 10 -30 % pertahun ) merupakan faktor utama yang memacu perkembangan teknologi industri dan pengolahan rumput laut yang bernilai ekonomis.
Secara umum industri rumput laut bersifat dinamis dan tunduk pada hukum permintaan dan penawaran, yang berpengaruh terhadap harga dan pada gilirannya berpengaruh pada luasnya areal usaha produksi rumput laut didunia. Indosesia dengan wilayah perairan yang sangat luas ( 70 % luas wilayah ) dan dengan iklim tropisnya mempunyai potensi rumput laut yang besar. Bahkan Indonesia pernah menduduki posisi sebagai eksportir terpenting di Asia, sebelum tergeser oleh Filifina.
Dari keadaan geografis kelemahan Indonesia adalah pada persoalan akses dan kelimpahan yang belum teramu menjadi suatu sistem usaha komersial yang kompotitif. Penguasaan dan pemasyarakatan teknologi baik budidaya maupun pengolahan diharapkan dapat mengangkat kembali posisi Indonesia sebagai eksportir produk rumput laut yang utama. Sekarang tersedia teknik dan peralatan pengolahan rumput laut yang tepat guna, tidak rumit dan tidak memerlukan modal yang besar, sehingga mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan oleh masyarakat.
    1. Jenis-jenis Rumput laut
Rumput laut merupakan tumbuhan laut yang sangat banyak spesiesnya ( lebih dari 800 ) dan dari jumlah itu yang mempunyai nilai komersial adalah sebagai berikut :
              Jenis-jenis rumput laut komersil penting

Kelompok
Jenis/Species
Alga Merah





Alga Coklat
 ( Phaeophyta )



Alga Hijau
( Chloropyta )
Ahnfeldtia, Porphyra ( Laver/Nori ), Chondrsu, Iridaea, beberapa spesies dari Gelidium Gracilaria, Hypnea, gigartina, Eucheuma, Pterocladia, Furcellaria, Suhria, Gymnogongras, Gloiopeltis, Gratelloupia, dan lain-lain

Beb. Spesies dari laminaria ( Kelp/Kombu ), Fucus ( Wrack ) dan Alaria, Macrocystis, Nereocystis, Lessonia, Pelagophyeus, Undaria pinnatifida ( wakame ), Hizikia fusi formis ( Hijiki ).
Ulva, Enteromorpha


  Kelompok Alga merah dan Alga Coklat merupakan kelompok yang secara komersial paling utama. Dari 4 juta ton produksi produksi dunia, 66 ,5 % adalah dari alga coklat 33 % dari alga merah dan 0,4 % dari alga hijau. Sisanya dari kelompok-kelompok Seagrasses dan Cyanobacteria.
  Perairan Indonesia yang terletak di daerah tropis kaya akan berbagai jenis rumput laut, akan tetapi tidak semuanya merupakan jenis ekonomis penting dan mudah dikembangkan. Sekitar 55 spesies rumput laut telah diidentifikasi dan dari jumlah tersebut 5 spesies telah dimanfaatkan oleh masyarakat secara tradisional sebagai bahan makanan dan obat. Beberapa diantaranya mempunyai nilai ekonomis tinggi, seperti Gracilaria, Gellidelia, Gellidiopsi ( sumber agar-agar ). Eucheuma dan Hypnea ( sumber karaginan yang banyak digunakan dalam indusri makanan, farmasi, kosmetik dan tekstil ).

    1. Komposisi Kimiawi Rumput laut
Rumput laut mempunyai kandungan protein dan karbohidrat yang tahan terhadap enzim pencernaan; oleh karena itu gizinya sangat rendah namun demikian rumput laut mempunyai unsur-unsur yang berbeda dengan tanaman di darat dan bahkan mempunyai unsur-unsur yang tidak terkandung dalam tumbuhan darat manapun.
Jaringan rumput laut yang masih segar mempunyai kandungan air 75 gr. Dan padatan 12-25 %. Proporsi senyawa-senyawa anorganik paling tinggi terdapat pada alga coklat ( 27 -35 % dari berat kering  ) dan paling rendah pada Fcel-grass ( 13-22 % ). Dari jumlah itu 75 -85 % adalah senyawa-senyawa anorganik ( garam-garam ) yang dapat larut dalam air sedang sissanya 15-25 % adalah yang tidak alrut dalam air. Proporsi berbagai elemen dan trace element ( elemen yang proporsinya sangat rendah namun sangat berguna ) dalam rumput laut disajikan dalam tabel dibawah ini :

                                       Elemen-elemen yang terkandung dalam rumput laut


Elemen
Proporsi terhadap berat
Kering ( % )

Alga Coklat
Alga Merah
Chlorin
Posttarsium
Sodium
Magnesium
Sulfur
Silikon
Fosfor
Kalsium
Besi
Lodin
Bromin
9,8  -  15,0
6,4  -    7,8
2,6  -    3,8
1,0  -    1,9
0,7  -    2,1
0,5  -    0,6
0,3  -    0,6
0,2  -    0,3
0,1  -    0,2
0,3  -    0,8
0,03-    0,14
1,5 – 3,5
1,0 -  2,2
1,0 -  7,9
0,3 -  1,0
0,5 -  1,8
0,2 -  0,3
0,2 -  0,3
0,4 -  1,5
0,1 -  1,5
s/d 0,005


                                  
                                          Trace element yang terkandung dalam rumput laut

Trace Element ( dalam n )
Urutan kandungan/proporsi terhadap berat kering ( % )
Alumunium ( 5,8-6,2 ) < Boron ( 3,0-4,0 ), Zinc ( 1,8-2,7 ), Strontium ( 2,0-20,0 )

Cobalt ( 1,0-1,5 ), manganese ( 6,0 -15,0 )
Arsenic ( 0,7-9,0 ), Rubidium ( 0,6 -1,0 )
Titanium ( 5,0-6,0 )
Cadmium ( 1,0-1,5 ), Molybdenum ( 1,5 -9,6 )
Radium ( 0,6 – 10,0 )
nX 10 -3



n X 10-4




n X 10-8

n X 10 -12

   Suatu kompleks dari senyawa-senyawa mineral berkualitas tinggi terkandung dalam rumput laut dalam bentuk garam-garam mineral dan senyawa-senyawa organometalik. Komposisi anion dan kationnya sangat bervariasi, tergantung pada spesies, umur rumput laut serta kondisi hidrologi dan hidro-kimiawi dimana rumput laut hidup.
  Senyawa-senyawa organik rumput laut berupa suatu kompleks senyawa-senyawa nitrogen, karbohidrat, senyawa-senyawa yang menyerupai karbohidrat dan pigmen-pigmen. Kandungan dan komposisi setiap kelompok senyawa tersebut juga tergantung pada species, umur dan kondisi tempat hidupnya. Tabel dibawah ini memuat contoh komposisi organik beberapa jenis rumput laut :

Tabel : Komposisi bahan organik rumput laut

















































  
a.    Senyawa- senyawa Nitrogen
          Terusan dari nitrogen protein, yang mempunyai kecepatan persenyawaan yang besar tergantung pada species dan musim panen. Seabagai contoh, protein-protein dari Ahnfeldita memunyai kecepatan asimilasi 10-15 %, Laminaria 30 – 50 %, dan Ulva serta Prophyra 55-75 %.
          Dinding-dinding sel rumput laut mempunyai ciri dan komposisi yang berbeda dengan tanaman darat. Rumput laut mempunyai kandungan hanya 0,1 -1,5 % gula – gula sederhana ( moasakarida ), terkecuali cel-grasses yang mempunyai kandungan ketode 12-13 % dan sakarida 7-9 %.
         Polyose-polyose ( C6H10O5 ) dan (C3H8O4 ) merupakan bagian terebesar dari polysakarida-polysakarida. Dalam rumput laut juga terkandung methyl-pentosan ( C6H1O4 ) Lamiraria mengandung satu jenis polysakarida yang merupakan penggabungan dari  polyose-polyose ( C6H10O5 ). Korbohidrat rumput laut tahan terhadap kerja enzim pencernaan.

b.    Asam Algiat
            Asam algiat adalah ekstrak rumput laut yang berupa endapan koloid sebagai hasil dari pengaruh aksidifikasi asam-asam mineral yang terkandung dalam rumput laut. Kandungan asam algiat berbeda menurut jenis dan musim.
            Pada alga coklat jenis Laminaria mengandung 15 – 40 % Alaria 30 – 35 % Ascophyllum 20-30 %, Fucus 18-25 % dan pada Macrocystis 12-22 %. Pada Laminaria, kandungan alginat mencapai minimum pada bulan-bulan Maret- April, dan menxcapai maksimum pada bulan-bulan Agustus- September.
            Asam alginat adalah suatu polimer asam manuronat dengan rumus molekul ( C6H10O6 )n  dimana n sama dengan 80-83. Dalam asam alginat beberapa spesien alga coklat juga ditemukan asam-asam uronat yang lain yaitu asam galakturonat. Selain itu juga Fucin, suatu senyawa yang  mirip sifatnya dengan asam alginat, ditemukan salam Fucus.
          Asam alginat yang mengandung gugusan-gugusan karboksil akan bergabung dengan logam-logam danmembentuk alginat-alginat. Alginat-alginat dengan logam bervalensi satu sanagat mudah larut dalam air membentuk koloid yang kental dan bersifat lengket, sedangkan alginat berkandungan logam bervalensi dua atau lebih tidak larut dalam air.

c.    Mannit
             Mannit ( d-mannitol ) hanya terdapat dalam alga coklat. Kandungannya juga bervariasi tergantung pada species dan musim. Kandungan yang paling tinggi dicapai pada bulan Juni-Juli. Pada penyimpanan bentuk kering, pada permukaan rumput laut timbul kristal-kristal garam yang mudah larut dalam air dimana 20-40 % adalah mannit.  Selanjutnya mannit akan terurai secara enzimatis oleh pengaruh cahaya matahari, suhi tinggi dan klembahan tinggi.
            Dalam rumput laut tidak terkandung lemak. Senyawa yang mudah larut dalam ether yang terkandung dalam rumput laut adalah karotenoid. Rumput laut yang tumbuh dalam perairan yang lebih dalam mengandung karatenoid yang lebih tinggi.

d.    Agar dan Agaroid.
              Agar ( agar-agar ) dan agroid adalah polimer alami polysakarida ester sulfat terutama galaktan dan galaktose. Polimer-polimer tersebut merupakan senyawa-senyawa yang lyophilic ( partikel-partikelnya tidak mudah terpresipitasi ) dan inilah yang merupakan satu sifat khas kompoisisi alga merah.
              Agar hanya mengandung sedikit residu-residu sulfat ( 2-5 % ) sedang agaroid mengandung residu sulfat dalam jumlah yang cukup besar yaitu 22-40 % . Sebaliknya dalam kandungan gugusan karboksil, pada agar kandungannya cukup tinggi ( 20-25 % ) sedangkan agaroid rendah ( 3-5 % ).

e.    Zosterin
Zosterin merupakan suatu senyawa yang mengandung 3-4 % abu, dan1,4-1,6 % nitrogen; dan 90-95 % fraksi organiknya merupakan asam uronat. Rumus molekul zosterin adalah ( C6H12O6 )n yang memunyai karboksil-karboksil bebas dan inilah yang disebut Zosterat.
       Zosterat-zosterat amonik, potasium dan sodium merupakan koloid-koloid yang mudah larut dalam air, dan dalam air mengembang sangat berlipat yaitu sampai 2500 % dan bentukan larutannya sangat kental dan lengket. Suatu larutan yang mengandung 1,5 -2% Zosterat dengan penambahan asam-asam yang bisa dimakan, menghasilkan suatu gel yang tahan panas dan keasamannya stabil. Dari sifat-sifat tersebut zosterat digunakan sebagai bahan pemadat dan stabilisator, sebagai pembentuk gel, dan sebagai sumber bahan film transparan dari bahan penurun skala.

f.     Vitamin-vitamin
           Alga mengandung vitamin B1 ( 2-6 i.u/gram kering ) dan vitamin B2 ( sampai dengan 100 microgram/kg kg kering ), juga mengandung vitamin-vitamin D,E,F,G dan vitamin A ( dalam Ulva dan laminaria digitata ). Kandungan vitamin C berkisar antar 3-83 mg/100 gr berat kering, dan yang terbesar adalah pada alga merah yaitu 84-83 mg/100 gram bahan kering.

3.Pemanfaatan Rumput Laut
          Negara – negara yang paling maju dalam  pemanfaatan rumput laut untuk makanan adalah negara-negara Timur jauh yaitu Jepang, Cina dan Korea. Di negara-negara Asia dan Amaerika, dimana komoditas orang Asia cukup besar, pemanfaatan rumput laut untuk makanan juga semakin berkembang. Amarika menjadi negara pengimpor rumput laut yang makin besar jumlahnya, dengan kenaikkan 10 % tahun.
         Jenis-jenis rumput laut utama yang dimafaatakan untuk makanan serta jumlahnya ( untuk tahun 1991 ) dapat dilihat pada tabel  dibawah :
Jenis
Nama Jepang
Golongan
Banyaknya ( ton berat kering % )
Lamminaria spp
Undaria pinnatifida
Hizikia fusiformis
Porpyyra spp

Kombu
Wakane
Hijiki
Nori
Phaeophyta
Phaeophyta
Phaeophyta
Phaeophyta

294.600 ( 64,8 %)
   81.400 ( 17, 9 % )
     9.600 ( 2,1 % )
69.130 ( 15,2 % )

  1. Untuk Phycocolloids ( Fitrat )
         Ekstrak rumput laut disebut phycocolloids ( fitrat (, digunakan sebagai bahan gel ( gelling agents ) untuk industri. Jumlah rumput laut yang diproses untuk phycocolloids mencapai 900.000 ton atau 25 % dari berat total produksi rumput laut. Permintaan dunia akan phycocolloids meningkat sangat pesat yaitu 10-30 % pertahun selama periode 1980-an.
         Ada tiga macam jenis phycocolloids yaitu agar , alginat dan keragian . Produksi ketiga jenis phycocolloids dunia  ( tahun 1990 ) adalah sebagai berikut :
-          alginat 18.000 ton ( dari 500.000 ton berat bsah )
-          Karagian 15.000 ton ( dari 200.000 ton berat basah
-          Agar 7.000 ton ( dari 180.000 ton berat basah

Alginat
    Alginat diperoleh dari Alga Coklat ( Paeophyta ) ukuran besar yang umumnya tumbuh di daerah dingin. Sumber utama adalah dari Ascophyllum, Laminaria dan Macrocystis.  Sumber yang minar adalah dari Sargasum, Durvilla, Eckolnia, Lesson dan Turbinaria.Negara-negara produsen alginat adalah USA, Inggris, Norwegia dan Perancis.
Karaginan
    Baerdasarkan sigatnya, karginan dapat digolongkan kedalam tiga macam yaitu lambda, Kappa dan Iota. Penghasil utama karaginan adalah Alga Merah ( Rhodophyta ), dan sumber dari ke tiga macam jenis keraginan tersebut adalah sebagai berikut :
-          Chondrus merupakan penghasil bentukan lambda dan kappa.
-          Gigartina dari Eropa Selatan adalah penghasil bentukan lambda.
-          Eucheuma cottonii merupakan penghasil bentukan kappa karaginan.
-          Eucheuma spinosium merupakan penghasil bentukan iota karaginan
             Karena sifat gelnya, beberapa genus Eucheuma akhir-akhir ini digolongkan menjadi genus Kappaphycus dan golongan ini merupakan 90 % sumber karaginan.

Agar.
      Sumber utama adalah Glacillaria spp ( 53 % ) dan Gellidium ( 44 % ) serta sedikit dari Gelidiella dan Pterocladia. Pada dasarnya ada tiga tingkatan kualitas agar berhubungan dengan pemanfaatannya, berturut-turut adalah untuk bakteriologikal ( untuk mikrobiologi ), pereaktif gula dan untuk makanan.
       Negera-negara produsen utama agar adalah Jepang, Spanyol, Chili, Mexico Cina dan Republik Korea. Sedangkan sumber bahan mentah utama antara lain adalah negara-negara Asia Pasifik ( Indoensia, Filipina, Thailand ) dan Afrika Selatan.

B. Cara Pengolahan Rumput Laut
        Kita ketahui bahwa rumput laut diperoleh dari laut baik dari sediaan alami maupun dari budidaya. Bentuk rumput laut yang dipergunakan sebagai bahan mentah untuk pengolahan ( selain yang langsung untuk makanan ) adalah dalam bentuk kering.
        Mutu produk olahan sangat ditentukan oleh mutu bahan mentahnya, demikian pula halnya dengan produk rumput laut. Selain dipengaruhi oleh habitat, umum, musism, mutu rumput laut kering sangat dipengaruhi oleh cara panen serta penanganan pasca panen. Dalam praktek di masyarakat masih banyak cara penganan pasca panen yang kurang benar misalnya penjemuran rumput laut langsung diatas pasir, tanah atau pematang sehingga mudah terkontaminasi benda asing ( kotoran ) yang berakibat turunnya mutu rumput laut.
        Untuk memperoleh mutu yang baik, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap mutu harus ditangani secara baik dan benar dengan memperhatikan aspek pemanenan, penanganan awal, pengemasan serta penyimpanan.

  1. Mutu Rumput laut
           Rumput laut yang diangkat dari media hidupnya, air laut, akan dipengaruhi oleh enzim yang ada dalam jaringan rumput laut serta mikroorganisme yang akan segera berkembang berlipat ganda dengan meningkatnya suhu dan juga secara proporsional meningkat dengan semakin tingginya gundukan rumput laut.
            Dengan demikian rumput laut akan terselimut lapisan lendir yang sangat baik untuk berkembang biaknya mikroorganisme. Akibatnya lendir akan menjadi opak dan berair, talus ( daun sekaligus batang ) menjadi lunak dan lama kelamaan berubah menjadi tidak berbentuk dan berbau tidak enak.
            Pada pengeringan yang tidak sempurna menyebabkan permukaan talus terbentuk lendir dan garam-garam yang telah kering nanati akan meningkatkan sifat higroskopisnya, sehingga memudahkan terbentuknya jamur. Jamur merupakan cacat yang serius pada rumput laut yang disimpan, karena jamur akan merusak permukaan talus, bau tidak enak, sehingga tidak layak lagi sebagai bahan mentah produk olahan. Pada proses penjemuran yang terganggu oleh hujan, embun ataupun mendung akan menurunkan kandungan senyawa-senyawa yang berguna seperti mannit, iodine dan garam-garam potassiumnya, serta warana setelah kering berubah.
          Sebagai bahan mentah produk olahan, perlu diketahui kriteria kualitas rumput laut kering yang baik, yaitu :
-          Rupa/warna specifik menurut jenis, Misalnya, Eucheuma kering berwarna putih sedikit kekuningan bersih, sedang Laminaria pada umumnya berwarna coklat atau coklat tua/kehitaman tapi bersih.
-          Keadaan talus utuh, padat, tapi lentur.
-          Cukup kering dengan kandungan air cukup rendah sesuai jenis.
-          Bersih dari benda-benda asing/kotoran
-          Kandungan senyawa-senyawa berguna cukup tinggi sesuai jenis.

  1. Teknik Pemanenan
             Kapan waktu yang baik untuk memanen rumput laut adalah dengan mempertimbangankam umur yang sudah cukup tua sesuai jenis dimana kandungan senyawa-senyawa berguna sudah cukup tinggi. Pertimbangan kedua adalah keadaan cuaca, cuaca yang baik adalah pada waktu cerah dan panas.
             Eucheuma hendaknya dipanen dengan memetik seluruh bagian setelah berumur 1,5 bulan atau lebih. Talus bagian ujung dipotong dengan pisau tajam untuk dijadikan bibit, sedangkan pangkalnya diambil dan dikeringkan. Untuk budidaya Gracillaria, panen pertama sebaiknya dilakukan setelah berumur empat bulan dengan meninggalkan sebagian rumuput laut agar terus berkembang kembali.

                              TEKNIK PENGOLAHAN RUMPUT LAUT



MANISAN RUMPUT LAUT

 Dalam pembuatan manisan dapat digunakan rumput laut kering maupun rumput laut segar. Untuk mendapatkan produk manisan yang baik, sebaiknya digunkan rumput laut segar yang ditangani sebagai tercantum dibawah ini. Manisan yang diolah dengan baik dapat disimpan selama 5-7 hari pada suhu kamar atau 1 bulan dalam lemari es.

Bahan/alat
  1. Rumput laut jenis E. Cottonii
  2. 1 Kg gula pasir
  3. Pasta pandan
  4. Larutan tawas 1 % ( 10 gr tawas dilarutkan ke dalam 1 liter air )
  5. Asam citrat/zitrunzuur
  6. Wadah perendaman
  7. Alat peniris ( saringan )

Langkah Kerja :
  1. Cuci dan rendam rumput laut segar dengan air tawar sampai bau amis hilang.
  2. Jemur sampai kering selama 2-3 hari diatas para-para penjemuran.
  3. Rendam rumput laut kering dengan air selama 2-3 hari. Lama perendaman tergantung dari umur laut; dan perendaman dianggap selesai jika rumput laut dapat dipatahkan dengan tangan dan bau amisnya hilang.
  4. Tiriskan rumput laut.
  5. Rendam dalam larutan tawas selama 1 jam, agar tidak berlendir.
  6. Cuci kembali potongan rumput laut sehingga bebas dari tawas ±  3 kali pencucian.
  7. Potong-potong rumput laut sepanjang ± 3 cm dan tiriskan.
  8. Buat larutan gula pasir dengan cara merebus 1 kg gula pasir dengan 1 liter air lalu dinginkan.
  9. Rendam potongan rumput laut dengan larutan gula dingin selama 1 – 2 jam.
  10. Tambahkan asam nitrat secukupnya serta esence. Jika dikendaki manisan berwarna hijau tambahkan pasta pandan.
  11. Masukkan manisan rumput laut ke dalam tempat yang tertutup dan simpan di tempat yang dingin.
  12. Untuk 1 Kg rumput laut yang telah direndam dibutuhkan 1 kg gula pasir, 1 lt air 10 gr tawas.

  13. Diagram alir  menggambarkan pengolahan manisan rumput laut.

   Diagram 1 : Alir pengolahan manisan rumput laut.


Rumput laut kering                     Pencucian
     


                                                    Perendaman
                          ( air diganti pagi & sore sampai bau amis hilang )

 



                                         Perendaman dalam air tawas 1 %
                                                 ( selama 1 jam )



                                                   Pencucian
                                                                                                                                    

                                                   Pemotongan


 
                                                                                              
 Asam citrat   …… Perendaman dalam larutan Gula ( 1 : 1 )
                                                                                                                                                
                                                                                                                                           
                                                                                                                                       
                                Pengemasan dan penyimpanan ……………… Manisan




Cendol
  1. Cara Membuat cendol
Bahan :
a. Rumput Laut      : 100 gr
b. Tepung Tapioka : secukupnya
c.  Air es                 : 100 ml
d.  Garam dan vanili : secukupnya

Cara Membuat :
    1. Rumput laut + air es + garam dan vanillin diblender sampai halus
    2. Tambahakan tepung tapioca sedikit demi sedikit
    3. Buat bulatan-bulatan dengan ukuran sesuai selera ( bisa diberi warna sesuai selera )
    4. Masak dalam air mendidih  sampai mengapung
    5. Tiriskan dan rendam dalam air es selama ± 5 menit
    6. Tiriskan dan kemudian rendam dalam larutan sirup gula ± 20 menit
    7. Masukkan dalam gelas

  1. Cara membuat minuman
Bahan :
    1. Mark creamer 2 sdm
    2. Sirup gula 3 sdm
    3. Vanili secukupnya
    4. Es batu setengah gelas
    5. Air setengah gelas ( bisa ditambahkan manisan rumput laut )
 
  1. Cara penyajian
    1. Semua bahan diblender
    2. Tuang ke dalam gelas yang telah terisi cendol rumput laut
    3. Hiasi atasnya dengan meises warna-warni atau buah cerry

Dodol Lidah Buaya ( dari Sunan Drajat )
Lidah buaya dibuangan kulitnya, dipotong-potong seperti dadu, direndam dengan tawas, dengan perbandingan satu bak plastik : satu ke genggam tangan tawas selama 2 hari dengan catatan setiap 12 jam air  diganti dan tawas diganti, setelah itu direbus dengan gula sampai mendidih, didinginkan di masukkan gelas aqua
Dodol rumput laut
R.L. kering direndam kurang lebih 2 hari, dicuci sampai bersih, dipotong –potong, diracik dicuci sampai bersih, R.L dipanaskan sampai larut/homogen, masukan tepung Pulut/beras/ perbandingan 1 : 2, Masukan santan kelapa kurang lebih 2-3 buah ( 2 liter )
Masukkan gula merah/gula putih 1:2, Adonan diaduk sampai homogen kurang lebih 3 jam, setelah kental, dodol diberi bumbu aroma pewarna, dodol dimasukkan dalam fan/dicetak, dodol R.L. dikemas/dibungkus sesuai selera pasar, dodol siap saji.

  1. Manisan R.L. Kering
R.L. Kering direndam dalam air beras kurang lebih 2 malam,R.L. dicuci sampai bersih, R.L. dipotong-potong kurang lebih 5 cm, dicuci dengan air angat kuku, diteriskan kurang lebih ½ jam, buatkan larutan gula ditambah gula batu ( 1: 1 ) ditambah aroma/Bumbu, L.R ditambah campurkan dengan gula, Manisan R.L. dijemur kurang lebih 1 hari, Manisan siap saji.
  1. Manisan R.L. basah
Rumpu laut kering direndam kurang lebih 2 hari dengan air beras, dicuci sampai bersih, dipotong-potong kurang lebih 3 cm dicuci air angat kuku, ditiriskan kurang lebih ½ jam, buat larutan gula ( 1:1) ditambah aroma/bumbu, campurkan R.L. ditambahkan air gula, biarkan satu malam, manisan siap saji
  1. Manisan R.L. Jelly.
R.L. Kering direndam kurang lebih 2 hari, R.L Dicuci sampai bersih, dipotong –potong semberang/diracik, dicuci sampai bersih, R.L. dipansakan dalam wajan sampai larut, masukan gula putih ditambah gula batu ( 1:1 ) dalam jelly, masukkan bumbu ditambah pewarna, larutan jelly R.L. masukkan dalam fan biarkan kurang 3 jam, manisan jelly R.L. dipotong sesuai dengan selera, disusun dalam tampah, dijemur sampai kering, manisan jelly siap saji.



DODOL/PUDING GRACILARIAN ATAU GELIDIUM

 Yang diperlukan untuk membuat dodol Gracilarian atau Gelidium adalah bahan setengah jadi yaitu agar-agar kertas Gracilarian atau Gelidium sehingga dodol ini disebut juga pudding. Selain itu juga diperlukan bahan pewarna makanan, esen, gula, susu dan santan. Sedangkan peralatan yang diperlukanadalah kompor, penganduk, wadah dan cetakan agar. Proses pengolahannya seperti di dalam gambar  dibawah ini.
  Untuk membuat dodol atau puding agar-agar 1 lembar agar-agar kertas dipotong-potong kecil dan direndam air selama 2-3 menit kemudian direbus di dalam 3 gelas air atau susu atau santan sampai semuanya larut. Ke dalam adonan tersebut ditambahkan bahan penyedap gula, coklat tape dan sebagainya sesuai selera. Tahap selanjutnya, adonan dijendalkan dan dicetakan di dalam cetakan puding sehingga diperoleh puding atau dodol agar-agar.

Rumput laut                                                 PENCUCIAN
 




                                                                    PERENDAMAN
                                                                    Dalam air kapur atau
                                                                    Air beras 2-3 hr atau
                                                                    Sampai bau amis hilang
                                                                                    
                                                                                   
                                                                                   
                                                                                 
                                                                         PEREBUSAN
                                                                        + santan ( santan : rumput
                                                                        =  1 : 1 )
                                                                        gula kelapa, gula pasir, jahe,
                                                                        kayu manis 30-45 menit

                                  


                                                           PENCETAKAN/PENJEDALAN
                                                                                    
                                                                                                                                                       

                                                             Dodol /Puding Rumput laut 




Agar-agar Gracilaria      .......................... PENCUCIAN
                                                              Dalam air dingin 2-3 menit


                                                                   PEREBUSAN                            
                                                         1 lembar agar-agar kertas dimasak
                                                           dengan 2-3 gelas air tawar atau
                                                            susu/santan sampai semua bahan
                                                            larut
                                                                          

                                                          PENAMBAHAN BAHAN PENYEDAP
                                                          + gula, coklat, tape dan lain- lain


 


                                                              PENCETAKAN/PENJENDALAN


       

                                                              Dodol/Puding Agar-agar  
  PUDING JELLY GRACILARIAN

 Yang diperlukan untuk membuat dodol Gracilarian . Selain itu juga diperlukan bahan pewarna makanan, esen, gula, Pewarna dan santan. Sedangkan peralatan yang diperlukan adalah kompor, penganduk, wadah dan cetakan agar. Proses pengolahannya seperti di dalam gambar  dibawah ini.
  Untuk membuat puding langkah kerja rumput laut Gracilaria sp di cuci dan direndam ± Ke dalam adonan tersebut ditambahkan bahan penyedap gula, coklat tape dan sebagainya sesuai selera. Tahap selanjutnya, adonan dijendalkan dan dicetakan di dalam cetakan puding sehingga diperoleh puding atau dodol agar-agar.

Rumput laut                                                 PENCUCIAN
 




                                                                    PERENDAMAN
                                                                    Dalam air kapur atau
                                                                    Air beras 2-3 hr atau
                                                                    Sampai bau amis hilang
                                                                                    
                                                                                   
                                                                                   
                                                                                 
                                                                         PEREBUSAN
                                                                        + santan ( santan : rumput
                                                                        =  1 : 1 )
                                                                        gula kelapa, gula pasir, jahe,
                                                                        kayu manis 30-45 menit

                                  


                                                           PENCETAKAN/PENJEDALAN
                                                                                    
                                                                                                                                                        

                                                             Dodol /Puding Rumput laut 




Agar-agar Gracilaria      .......................... PENCUCIAN
                                                              Dalam air dingin 2-3 menit


                                                                   PEREBUSAN                            
                                                         1 lembar agar-agar kertas dimasak
                                                           dengan 2-3 gelas air tawar atau
                                                            susu/santan sampai semua bahan
                                                            larut
                                                                          

                                                          PENAMBAHAN BAHAN PENYEDAP
                                                          + gula, coklat, tape dan lain- lain


 


                                                              PENCETAKAN/PENJENDALAN


       

                                                              Dodol/Puding Agar-agar  

No comments:

Post a Comment