KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada kita
semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah….
Dalam
kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memfasilitasi sehingga makalah ini dapat selesai.
Akhirnya, harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam mengenal lebih jauh tentang tanaman pare.
Metro, 16 Januari 2011
PENULIS
ii.
DAFTAR ISI
i. Kata pengantar …………………………………………………………………1
ii. Daftar isi ……………………………………………………………………………2
Bab. I pendahuluan ………………………………………………………………3
I.I latar belakang ……………………………………………………………3
I.II tujuan penulisan ............................................................4
Bab. II landasan teori …………………………………………………………...5
II.I hama penyerang tanaman pare …………………………………..5
II.II penyakit pada tanaman pare ………………………………………..8
Bab. III penutup …………………………………………………………………….10
iii. daftar situs ……………………………………………………………………………..11
BAB. I
PENDAHULUAN
I.I LATAR BELAKANG
Tanaman
pare (Momordica charantia) berasal dari kawasan Asia Tropis, namun
belum dipastikan sejak kapan tanaman ini masuk ke wilayah Indonesia.
Saat ini tanaman pare sudah dibudidayakan di berbagai daerah di wilayah
Nusantara. Umumnya, pembudidayaan dilakukan sebagai usaha sampingan.
Pare ditanam di lahan pekarangan, atau tegalan, atau di sawah bekas padi
sebagai penyelang pada musim kemarau. Tanaman pare (paria) adalah
tanaman herba berumur satu tahun atau lebih yang tumbuh menjalar dan
merambat. Tanaman yang merupakan sayuran buah ini mempunyai daun yang
berbentuk menjari dengan bunga yang berwarna kuning. Permukaan buahnya
berbintil-bintil dan rasa buahnya pahit. Tanaman pare ini sangat mudah
dibudidayakan dan tumbuhnya tidak tergantung pada musim.
Walaupun
tanaman ini tergolong mudah untuk dibudidayakan. Seperti pada tanaman
lainnya, dalam budidaya tanaman pare juga tak lepas dari hama dan
penyakit yang dapat merusak tanaman ini. Dalam makalah ini hal yang akan
dibahas yaitu mengenai masalah, gejala serta cara penanganan hama dan
penyakit pada tanaman pare.
I.II TUJUAN PENULISAN
Jika
dilihat dari latar belakang diatas, maka tujuan dari penulisan ini
adalah mengetahui apa saja penyakit dan hama yang dapat menyerang dan
mengganggu baik dari pertumbuhan sampai hasil produksi tanaman pare.
Kita dapat mengetahui gejala-gejala apa saja apabila tanaman pare
terserang penyakit dan hama. Selain itu kita juga dapat mengetaui
bagaimana cara menanggulangi hama dan penyakit yang terdapat pada
tanaman pare tersebut.
BAB. II
LANDASAN TEORI
HAMA DAN PENYAKIT PARE
Salah
satu syarat agar tanaman pare dapat tumbuh dan berkembang sehingga
menimbulkan buah adalah tanaman pare harus sehat. Agar sehat tanaman
harus terbebas dari gangguan hama dan penyakit pada tanaman. Yang
dimaksud dengan hama adalah semua hewan yang dapat mengganggu tanaman
sehingga dapat merugikan bagi tanaman tersebut. Sedangkan penyakit
tanaman adalah semua gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh jamur,
virus, dan kekurangan unsure hara dalam tanaman.
Hama penyakit dan
hama yang menyerang tanaman pare sebenarnya tidak terlalu banyak, namun
demikian ada beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman pare yang
perlu kita ketahui, baik dari gejala maupun pengendaliannya.
II.I Hama Penyerang Tanaman Pare.
Hama
adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam
kegiatan sehari-hari manusia. Walaupun dapat digunakan untuk semua
organisme, dalam praktek istilah ini paling sering dipakai hanya kepada
hewan. Suatu hewan juga dapat disebut hama jika menyebabkan kerusakan
pada ekosistem alami atau menjadi agen penyebaran penyakit dalam habitat
manusia. Dalam pertanian, hama adalah organisme pengganggu tanaman yang
menimbulkan kerusakan secara fisik, dan ke dalamnya praktis adalah
semua hewan yang menyebabkan kerugian dalam pertanian.
Berikut ini adalah macam-macam hama yang dapat menyerang tanaman pare beserta gejala dan penanganannya.
a.
Ulat grayak yang menyerang daun. Ulat ini menyerang pada malam hari,
sedangkan pada siang hari ulat ini bersembunyi didalam tanah. Dalam
kondisi serangan berat semua daun pare bisa habis dimakannya, karena
sifat hama ini adalah hamper semua jenis daun dimakannya.
Pemberantasan
hama ini dapat dilakukan dengan cara secara mekanis yaitu mengambil
telur-telur yang baru menetas diambil bersama-sama dengan daun yang
menempel. Sedangkan penanganan secara biologis yaitu dengan penyemprotan
Bacillus thungiriensis atau Borelinevirus litura. Penanganan secara
kimia dengan menyemprotkan pestisida azodrin 2 cc/lt.
b. Lembing
(epilachma sparsa). Gejala tanaman yang ini adalah daun pare yang
diserang hanya tersisa tulang daunnya saja, daun menjadi kering dan
kecoklatan, yang akhirnya produksi buah akan menurun. Hama ini berbentuk
lembing bulat, warnanya merah mempunyai bercak hitam sebanyak 12-26
buah. Cara pengendaliannya antara lain dengan menangkap telur, larva dan
lembing dengan tangan dan dimatikan. memberantas dengan musuh alaminya,
yaitu jenis tabuhan yang menjadi parasit telur, larva dan pupa. Selain
itu dilakukan rotasi tanaman dan disemprot dengan insektisida.
c.
Kumbang aulacophora silimis. Gejala terserang kumbang ini yaitu tanaman
menjadi layu karena jaringan akarnya dimakan larva dan daunnya dimakan
kumbang. Hama ini menyerang akar. Pengendalian secara kimia yaitu dengan
menyemprot insektisida curacon 500 EC. Pengendalian secara mekanik
yaitu dengan gropyokan.
d. Kepik leptoglossus australis. Hama
ini menyerang buah. Gejalanya kualitas buah akan menurun, bekas serangan
hama bisa ditumbuhi cendawan nestopora, akhirnya buah menjadi busuk.
Pengendalian kimia dengan menyemprot racun kontak seperti azodrin dosis 2
cc/lt.
e. Lalat buah. Gejalanya adalah daging buah tidak dapat
dimakan karena busuk dan berair dengan ratusan belatung. Pengendalian
dengan membungkus tanaman pare pada waktu berbuah, menggunakan insect
trap, mengadakan penyiangan dan pembubunan.
f. Siput (pamarion
pupillaris humb). Gejala serangannya yaitu tanaman terutama dipersemaian
terkoyak, lalu mati. Pengendalian dengan ditangkap secara langsung,
atau diberantas menggunakan racun kontak mesurol dengan bahan kimia
methiocrab dengan dosis 2 gram/1 lt air.
II.II Penyakit Pada Tanaman Pare.
Selain hama, berikut ini adalah penyakit yang terdapat dan dapat merusak tanaman pare, antara lain :
a. Penyakit embun tepung.
Gejala
awalnya ditandai dengan adanya tepung putih pada daun terbawah. Daun
yang terserang menjadi kuning, coklat, dan akhirnya mongering. Batang jg
diserang tepung ini, batang dilapisi tepung. Tanaman akan lemah dan
mati atau buahnya tidak normal. Penyebab gejala ini adalah cendawan
Oidium sp.
Pengendalian dapat dilakukan dengan :
• Mengurangi kelembaban disekitar tanaman dengan cara pengaturan jarak tanam dan drainase yang baik.
• menyemprot fungisida sulfur dosis 2 g/liter
• menanam varietas yang resisten
• membuang bagian tanaman yang diserang.
b. Penyakit antraktosa.
Gejala
penyakit ini daun bernoda hitam. Pada serangan berat batang dan buah
juga diserang, dan serangan lebih berat jika terjadi pada musim hujan.
Gejala penyakit ini disebabkan oleh cendawan collectrichum sp.
Pengendalian dengan memusnahkan tanaman yang terserang, pergiliran
tanaman, dan penyemprotan dengan fungisida benlate dengan dosis 2
gram/liter
c. Penyakit layu.
Gejala layu tampak pada ujung
daun, kemudian seluruh daun akan mengkerut lalu mongering. Tanaman akan
mati sejak beberapa saat terinfeksi. Menyerang tanaman bibit yang baru
berkecambah, tanaman muda dan tanaman dewasa. Penyebab penyakit ini
disebabkan oleh Fusarium sp.
Pengendalian dengan memusnahkan
tanaman yang terserang, menyitam dengan larutan fungisida benlete
2gram/liter ke tanah bekas tanaman yang terkena penyakit dan menggunakan
benih yang tahan terhadap serangan patogen.
d. Penyakit virus.
Gejalanya
menyerang daun muda. Serangan virus ini menyerang pada saat tumbuh
(bibit, tanaman muda dan tanaman yang sudah berbuah). Penyebab gejala
tersebut adalah Cucumber mosaic virus (CMV).
Pengendaliannya antara lain :
• Dengan memusnahkan tanaman yang terserang.
• menyeleksi bibit yang akan di pidah tanam ke lapang.
• Memberantas vector virus (serangga)
BAB. III
PENUTUP
Dari
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa tanamanan pare merupakan
tanaman yang mudah dibudidayakan. Berdasarkan dari tujuan yang tertera
dalam pendahuluan, makalah ini membahas masalah hama penyakit, yaitu
mengetahui macam-macam hama yang dapat merusak budidaya tanaman ini.
Makalah ini juga membahas mengenai penyakit dan gejala serta cara
penanggulannya.
Dengan mengetahui macam-macam hama dan penyakit serta
gejala dan cara penanggulangannya, maka kita bisa mengetahui cara
perawatan dan bagaimana menanggulangi hama dan penyakit tanaman pare
dengan baik.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta
menambah wawasan bagi seluruh pembaca dalam bidang pertanian khususnya
budidaya tanaman pare.
iii.
DAFTAR SITUS
http://mawarhitamsempurna.blogspot.com/2010_05_01_archive.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Hama
http://frendli.multiply.com/journal/item/61/PARE_dan_Manfaatnya
No comments:
Post a Comment