Monday, June 11, 2012

proposal penelitian pare

‘’PARE
(Momordica charantia)
Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Botani Phanerogamae”
 
Di Susun Oleh :
INA CAHYATI
NIM : 2 0 1 0 0 3 1 0 5 3
Kelas : 2B
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIOLOGI
UNIVERSITAS KUNINGAN
BAB I
PENDAHULUAN
I.1     Latar belakang
Tanaman pare (Momordica charabtia) merupakan tanaman sayuran buah yang memiliki khasiat yang cukup banyak bagi kesehatan manusia. Tanaman pare dapat mengobati berbagai macam penyakit seperti demam, disentri, obat cacing, obat batuk, antimalaria, seriawan, penyembuh luka, dan penambah nafsu makan, bahkan tanaman pare juga berkhasiat untuk menurunkan gula darah.
Tanaman pare mudah dibudidayakan serta tumbuhnya tidak tergantung musim. Sehingga tanaman pare dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar, untuk diambil buahnya. ditanam di lahan pekarangan, atau tegalan, atau di sawah bekas padi sebagai penyelang pada musim kemarau.
I.2     Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a.       Untuk melaksanakan tugas Mata kuliah “Botani Phanerogamae”
b.      Menjadi Pegangan bagi Mahasiswa yang ingin memahami mata kuliah “Botani Phanerogamae”
c.       Menjadi referensi tambahan yang menunjang keberhasilan pembelajaran mata kuliah “Botani Phanerogamae”.
BAB II
DASAR TEORI
         
PARE (Momordica charantia)

Klasifikasi
Kingdom           :           Plantae
Divisi                 :           Magnoliophyta
Kelas                  :           Magnoliopsida
Ordo                  :           Violales
Famili                 :          
Cucurbitaceae
Genus                :          
Momordica
Spesies               :           Momordica charantia
Deskripsi
Peria adalah nama tumbuhan merambat tropis yang berasal dari wilayah Asia Tropis, terutama daerah India bagian barat, yaitu Assam dan Burma. Tanaman sayur ini merupakan anggota suku labu-labuan atau Cucurbitaceae yang telah banyak dibudidayakan baik sebagai sayuran maupun tanaman obat. Nama Momordica yang melekat pada penamaan binomial tanaman ini dalam bahasa latin berarti "gigitan" yang menunjukkan pemerian tepi daun tanaman dalam marga Momordica yang bergerigi menyerupai bekas gigitan. Peria tumbuh merambat dengan membentuk sulur spiral. Peria adalah sejenis tumbuhan merambat dengan buah yang panjang dan runcing pada ujungnya serta permukaan bergerigi. Peria tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, dibudidayakan, atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar. Tanaman ini tumbuh merambat atau memanjat dengan sulur berbentuk spiral, banyak bercabang, berbau tidak enak serta batangnya berusuk isma. Daun tunggal, bertangkai dan letaknya berseling, berbentuk bulat panjang, dengan panjang 3,5 - 8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjari 5-7, pangkalnya berbentuk jantung, serta warnanya hijau tua. Bunga merupakan bunga tunggal, berkelamin dua dalam satu pohon, bertangkai panjang, mahkotanya berwarna kuning. Buahnya bulat memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan, panjangnya 8-30 cm, rasanya pahit, warna buah hijau, bila masak menjadi oranye yang pecah dengan tiga daun buah.
Jenis Pare
1.      Pare Gajih
Pare ini paling banyak dibudidayakan dan paling disukai. Pare ini biasa disebut pare putih atau pare mentega. Bentuk buahnya panjang dengan ukuran 30-50 cm, diameter buah 3 – 7 cm, berat rata-rata antara 200-500 gram/ buah.
2.      Pare Hijau
Pare hijau berbentuk lonjong, kecil dan berwarna hijau dengan bintil-bintil agak halus. Pare ini banyak sekali macamnya, diantaranya pare ayam, pare kodok, pare alas atau pare ginggae. Dari berbagai jenis tersebut paling banyak ditanam adalah pare ayam. Buah pare ayam mempunyai panjang 15 – 20 cm. Sedangkan pare ginggae buahnya kecil hanya sekitar 5 cm. Rasanya pahit dan daging buahnya tipis. Pare hijau ini mudah sekali pemeliharaannya, tanpa lanjaran atau para-para tanaman pare hijau ini dapat tumbuh dengan baik.
3.      Pare Import
Jenis pare ini berasal dari Taiwan. Benih Pare ini merupakan hybrida yang final stock sehingga jika ditanam tidak dapat menghasilkan bibit baru. Jika dipaksakan juga akan menghasilkan produksi yang jelek dan menyimpang dari asalnya. Di Indonesia terdapat tiga varietas yang telah beredar yaitu Known-you green, Known-you no. 2, dan Moonshine. Perbedaan ketiga jenis pare import ini adalah mengenai permukaan kulit, kecepatan tumbuh, kekuatan penampilan, bentuk buah dan ukuran buah.
4.      Pare Belut
Jenis Pare ini memang kurang populer. Bentuknya memanjang seperti belut panjangnya antara 30 -110 cm dan berdiameter 4-8 cm.
Kandungan
Buahnya mengandung albiminoid, karbohidrat, dan zat warna, daunnya mengandung momordisina, momordina, karantina, resin, dan minyak lemak, sementara akarnya mengandung asam momordial dan asam oleanolat. Bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial. Tabel 1. Kandungan gizi buah dan daun pare
zat gizi
Buah Pare
Daun Pare
Air
91,2    g
80,0    g
Kalori
29,0    g
44,0    g
Protein
1,1    g
5,6    g
Lemak
1,1    g
0,4    g
Karbohidrat
0,5    g
120,0    g
Kalsium
45,0 mg
264,0 mg
Zat Besi
1,4 mg
5,0    g
Fosfor
64,0 mg
666,0 mg
Vitamin A
18,0  SI
5,1 mg
Vitamin B
0,08 mg
0,05 mg
Vitamin C
52,0 mg
170,0 mg
Folasin
-
88,0 mg
Manfaat
Manfaat buah pare bagi kesehatan manusia adalah :
Ö        Merangsang nafsu makan
Ö        Menyembuhkan penyakit kuning
Ö        Memperlancar pencernaan
Ö        Obat malaria
Selain buah pare, ternyata daun pare juga memiliki manfaat yang tidak kalah dengan buahnya. Manfaat tersebut antara lain:
Ö        Menyembuhkan mencret pada bayi
Ö        Membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan
Ö        Menurunkan panas
Ö        Dapat mengeluarkan cacing kremi
Ö        Menyembuhkan batuk

Syarat Tumbuh
Pare mudah tumbuh di mana saja. Pare dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian 1-1.500 m . Tanah yang cenderung asam justru disukainya sehingga tidak perlu dilakukan pengapuran. Pare dapat tumbuh optimal pada pH tanah 5-6. Bila derajat keasamannya dibawah 5, tanaman pare juga masih dapat tumbuh baik.
Tanaman ini tidak memerlukan banyak sinar matahari, sehingga dapat tumbuh subur di tempat-tempat yang agak terlindung.
Hama dan Penyakit
Hama oteng-oteng atau lembing (Epilachna sparsa) sering menghabiskan daun pare. Hama tersebut dapat daun menghabiskan daun hingga yang tersisa tulang daun beserta jalur-jalur kecil mesofilnya sehingga daun menjadi kering kecokelatan. Bila ini dibiarkan, produksi buah bisa berkurang.
Siput juga dapat menyerang tanaman pare. Tanaman terkoyak-koyak dan rusak. Bila tanaman masih kecil, serangan siput bisa mematikan.
Penyakit yang biasanya menyerang tanaman pare adalah penyakit embun bulu. Daun yang terserang menunjukkan gejala bercak-bercak kuning di bagian atas daun, bagian bawahnya terdapat bulu-bulu berwarna ungu. Penyebabnya adalah jamur Pseudoperonospora cubensis. Serangan hebat dapat menurunkan produksi bahkan mematikan tanaman.
BAB III
PROSEDUR
2.1     Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan pratikum ini dilaksanakan di pekarangan rumah pada  Maret–Juni 2012
2.2     Bahan dan Alat
Bahan :
·      Benih pare dengan jenis Pare Hijau
·      Pupuk kandang
·      Air secukupnya
Alat :
·      Cangkul
·      Pot
·      Ember
·      Bambu
·      Kamera
·      Alat tulis
2.3     Cara kerja
·      Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
·      Masukan tanah yang telah diberi pupuk kandang ke dalam pot yang telah disiapkan.
·      Pemeliharaan tanaman pare  meliputi penyiangan, penyiraman , pembumbunan, pemangkasan, pembuatan turus dan para-para.
·      Mengamati tanaman tersebut, dengan cara mengukur dan mencatat pertumbuhannya.
·      Kemudian mendokumentasikan pertumbuhan tanaman Pare perminggunya dengan kamera.
2.3     Metode Pelaksanaan
Setiap mahasiswa diminta menanam satu tanaman yang kemudian akan diadakan pengamatan setiap minggunya untuk dijadikan data yang akan digunakan untuk pembuatan laporan akhir.
BAB IV
PENGAMATAN
Pada pengamatan kali ini mengamati  tentaang pertumbuhan tanaman Pare (Momordica charantia). Pare yang di gunakan untuk pengamatan adalah jenis pare hijau, Pare hijau berbentuk lonjong, kecil dan berwarna hijau dengan bintil-bintil agak halus. Pare ini banyak sekali macamnya, diantaranya pare ayam, pare kodok, pare alas atau pare ginggae. Dari berbagai jenis tersebut paling banyak ditanam adalah pare ayam. Buah pare ayam mempunyai panjang 15 – 20 cm. Pare hijau ini mudah sekali pemeliharaannya, tanpa lanjaran atau para-para tanaman pare hijau ini dapat tumbuh dengan baik karena itulah jenis pare yang digunakan adalah Pare ayam.
4.1     Hasil pengamatan
Benih untuk pengamatan kali ini adalah  menggunakan benih/biji yang langsung ,karena penanaman dilakukan pada musim penghujan agar daya tumbuh benih dilapang pada kondisi tersebut dapat baik . Berikut adalah pengamatan tanaman Pare (Momordica charantia ) perminggunya :
1.     Pengamatan Minggu ke.2
                   Benih berkecambah
Perkecambahan
Pada minggu ke 2 dilakukan pengamatan terhadap benih/biji Pare yang telah ditanam, terlihat hanya sebagian kecil saja benih yang tumbuh,sehingga dapat disimpulakan bahwa daya kecambah benih yang diperoleh pada pratikum ini adalah <50%.
Hal ini diduga disebabkan oleh beberapa hal, pertama adalah benih yang digunakan. untuk ditanam kebanyakan benih/biji yang masih muda. Pada penanaman benih pare ini, menggunakan benih/biji yang berasal dari pare yang sudah tua, saya sengaja memilih pare yang tua agar biji tersebut dapat di jadikan benih, tapi kebanyakan pare yang terlihat  tua tersebut berbiji muda, kemungkinan biji pare yang sudah dikeringkan dan dijadikan benih tersebut masih muda ,sehingga menyebabkan banyak benih yang tidak berkecambah dan pada akhirnya menyebabkan daya berkecambah benih semakin kecil.
Kedua adalah kondisi lingkungan saat penanaman benih. Benih akan tumbuh optimum apabila kondisi lingkungannya mendukung. Ketersediaan air saat perkecambahan benih adalah faktor yang sangat menentukan keberhasilan perkecambahan benih. Kondisi air yang cukup akan membuat perkecambahan benih optimal dan juga sebaliknya kondisi air yang berlebihan akan menyebabkan banyak benih yang gagal berkecambah. Pada saat penanaman benih tanaman pare kondisi lingkungan musim penghujan karena sudah beberapa terkena hujan deras. Tinggi tanaman pada minggu ke -2 sekitar 5 cm.
2.     Pengamatan Hari ke 3
       
   Rambatan
Tanaman mulai tumbuh dan berkembang, dari yang tadinya masih berkecambah sampai arah tumbuh batang pun sudah tampak dan sudah mulai tumbuh daun. Tanaman pare yang berumur 3 minggu perlu diberi rambatan. Setiap tanaman diberi bambu /para - para..Tinggi dan model para-para bisa dimodifikasi sendiri untuk luasan pertanaman yang bcrbeda. Pada minggu ke 3 tinggi tanaman sekitar 10 cm.
3.     Pengamatan minggu ke 5
Pada minggu ke 5,sulur pada tanaman Pare sudah mulai tumbuh sehingga tanaman  sudah mulai merambat pada para – para sehingga tinggi tanaman sekitar 21 cm.
4.     Pengamatan minggu ke 6
    
            Bercak-bercak kuning
Pemangkasan tanaman pare pertama saat tanaman berumur 4 minggu. Cabang-cabang dipotong dan diarahkan agar tunasnya tumbuh menyebar. Cabang yang menyebar penting untuk produksi buah yang banyak dan merata di setiap percabangan.
Tetapi pada pengamatan kali ini ,terlihat dari bagian daun tanaman pare terkena hama, ditandai dengan adanya bercak-bercak kuning pada badian daun. Hama yang  menunjukkan gejala bercak-bercak kuning di bagian atas daun, bagian bawahnya terdapat bulu-bulu berwarna ungu. Penyebabnya adalah jamur Pseudoperonospora cubensis. Hama tersebut menyebabkan perbungaan terhambat.
5.     Pengamatan minggu ke 7
                                                           
Barcak-bercak kuning                      Bunga
Pada minggu ke-7 tanaman Pare mulai mengalami perbungaan. Bunganya merupakan bunga tunggal, berkelamin dua dalam satu pohon, bertangkai panjang, mahkotanya berwarna kuning
 Perbungaan terjadi pada minggu ke-7, seharusnya perbungaan itu terjadi pada minggu ke 6. Tetapi karena tanaman pare terkena serangan hama maka perbungaan terhambat. Musim perbungaan terdiri dari 2 kali perbungaan. Perbungaan pertama bunga berguguran tidak tumbuh menjadi buah. Baru pada perbungan ke dua bunga tersebut tumbuh dan berkembang menjadi buah.
6.     Pengamatan minggu ke 8-9
     Buah
Pada minggu ke 8-9 tanaman pare terlihat berbuah. Pare yang sudah siap untuk dikonsumsi dapat langsung dipanen. Ciri-ciri pare yang tepat untuk dikonsumsi ialah belum tua benar, bintil-bintil dan keriputnya masih agak rapat, dan alumya belum melebar. Pemetikan pare sebaiknya tidak dengan tangan karena pohon sering ikut tertarik bila dilakukan dengan cara demikian. Sebaiknya pemetikan buah dilakukan dengan pisau atau alat potong lainnya yang tajam. Buah pare gampang lecet sehingga dapat mempengaruhi kualitasnya
Laju Pertumbuhan Tanaman
Pare (Momordica charantia)
                                                                                                Tinggi (cm)
             35   .                                                                           Minggu
             30   .
             25   .
             20    .                             
             15   .
             10   .
              5   .
                                                                            
2        3        5        6        7        8       
Tabel Pengukuran Pertumbuhan Tanaman Pare Ayam
No.
Pengamatan
Minggu ke -
Panjang (cm)
1
4  Maret 2012
2
5 cm
2
11  Maret 2012
3
10 cm
3
25  Maret 2012
5
21 cm
4
1    April  2012
6
30 cm
5
8  April 2012
7
34 cm
7
15  April 2012
8
35 cm
Rata - Rata
16,8 cm
Jadi rata-rata pertumbuhan tanamana Pare Ayam adalah 16.8 cm
3.2     Pembahasan
Tanaman pare (Momordica charabtia) merupakan tanaman sayuran buah yang memiliki khasiat yang cukup banyak bagi kesehatan manusia. Pada pengamatan kali ini mengamati  tentaang pertumbuhan tanaman Pare (Momordica charantia). Pare yang di gunakan untuk pengamatan adalah jenis pare hijau, yang berbentuk lonjong, kecil dan berwarna hijau dengan bintil-bintil agak halus. Pare Hijau ini memiliki jenis pare yang bermacam – macam salah satunya adalah Pare Ayam. Buah pare ayam mempunyai panjang 15 – 20 cm. Jenis Pare hijau ini mudah sekali pemeliharaannya, tanpa lanjaran atau para-para, tanaman pare hijau ini dapat tumbuh dengan baik karena itulah jenis pare yang digunakan adalah Pare ayam.
Dari Grapik pertumbuhan Pare Ayam dari setiap minggunya sangat pesat . Tetapi jika dilihat  dari pembudi dayaan tanaman Pare. Dari yang seharusnya perbungaan pada minggu ke 6, tetapi pada pertumbuhan tanaman Pare Ayam yang diamati terjadi pada minggu ke-7. Disebabkan tanaman Pare Ayam terkena hama terlihat dari bagian daun tanaman pare tersebut. ditandai dengan adanya bercak-bercak kuning pada badian daun. Hama yang  menunjukkan gejala bercak-bercak kuning di bagian atas daun, bagian bawahnya terdapat bulu-bulu berwarna ungu. Penyebabnya adalah jamur Pseudoperonospora cubensis. Hama tersebut menyebabkan perbungaan terhambat.
BAB VI
KESIMPULAN
Peria adalah nama tumbuhan merambat tropis yang berasal dari wilayah Asia Tropis, terutama daerah India bagian barat, yaitu Assam dan Burma. Tanaman sayur ini merupakan anggota suku labu-labuan atau Cucurbitaceae yang telah banyak dibudidayakan baik sebagai sayuran maupun tanaman obat. Tanaman pare mudah dibudidayakan serta tumbuhnya tidak tergantung musim. Sehingga tanaman pare dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar, untuk diambil buahnya. ditanam di lahan pekarangan, atau tegalan, atau di sawah bekas padi sebagai penyelang pada musim kemarau.
Manfaat buah pare bagi kesehatan manusia adalah :
Ö        Merangsang nafsu makan
Ö        Menyembuhkan penyakit kuning
Ö        Memperlancar pencernaan
Ö        Obat malaria
Selain buah pare, ternyata daun pare juga memiliki manfaat yang tidak kalah dengan buahnya. Manfaat tersebut antara lain:
Ö        Menyembuhkan mencret pada bayi
Ö        Membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan
Ö        Menurunkan panas
Ö        Dapat mengeluarkan cacing kremi
Ö        Menyembuhkan batuk
.
DAFTAR PUSTAKA
Dilla. 2008. Khasiat dalam pahit pare. http://sehat.suaramerdeka.com.
Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian. 1996. Usaha tani tanaman pare.
Ipteknet. 2005. Tanaman Obat Indonesia. http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=92 [11 Desember 2008]
Ipteknet. 2005. Pare. http://www.iptek.net.id. [11 Desember 2008]
Sianturi. G. 2002. Melawan Wabah diabetes dunia dengan buah pare. http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1025597117,76900, [11 Desember 2008]

No comments:

Post a Comment