STUDI KELAYAKAN USAHA
PENGEMUKAN KEPITING BAKAU
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis
komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan. Kepiting bakau banyak
dijumpai di perairan payau yang banyak ditumbuhi tanaman mangrove. Kepiting
bakau sangat disenangi oleh masyarakat mengingat rasanya yang lezat dengan
kandungan nutrisi sejajar dengan crustacea yang lain seperti udang yang banyak
diminati baik di pasaran dalam negeri maupun luar negeri.
Begitu banyak hasil laut dan air tawar yang merupakan
komoditas andalan suatu daerah bahkan suatu negara seperti, ikan, kerang,
udang, lobster dan kepiting. Khusus untuk kepiting sangat jarang masyarakat
kita yang membudidayakan kepiting secara khusus, padahal jika dikelola dan
dikembangkan secara terpadu, maka kepiting ini sangat menjanjikan.
Potensi pasar yang cukup besar memberi peluang bagi
pengembangan budidaya kepiting bakau secara lebih serius dan komersial. Di sisi
lain produksi kepiting selama ini secara keseluruhan masih mengandalkan
tangkapan dari alam, sehingga kesinambungan produksinya tidak dapat
dipertahankan.
Saat ini budidaya kepiting bakau ini
tidak harus di laut dan di daerah bakau, namun dapat juga dan telah berhasil
dibenihkan pada bak-bak terkontrol dan dapat diproduksi di hatchery ikan laut
maupun udang windu. Kepiting
bakau atau yang lebih dikenal dengan kepiting lumpur merupakan salah satu
sumber daya perikanan pantai yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi bila
dikembangkan dan dibudidayakan. Pembudidayaan atau pemanfaatan secara komersil
dari komoditas ini semakin meningkatkan baik untuk dikonsumsi dalam negeri
maupun untuk diekspor.
Di dalam negeri kepiting bakau ini juga telah banyak dijual
di pasaran-pasaran tradisional hingga ke swalayan mewah (supermarket), dan
disajikan di rumah makan kecil di pinggiran jalan sampai restoran bahkan sampai
hotel berbintang. Untuk pangsa pasar eksport kepiting bakau Indonesia ini
antara lain Jepang, Malaysia, Prancis sampai ke Amerika Serikat (AS), sehingga
sangat wajar jika peminat kepiting tersebut sangat tinggi, karena binatang yang
berkulit keras ini selain memiliki rasa gurih, enak dan juga bergizi tinggi.
Dengan alasan tersebut, pihaknya berharap kepada Pemkab agar dapat
memprogramkan bantuan untuk budidaya kepiting para nelayan khususnya di
pesisir, karena hal tersebut jelas akan membantu dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat terutama nelayan serta penurunan angka pengangguran
yang ada di Lampung Barat.
Budidaya kepiting ini tentunya akan menyerap tenaga kerja
yang lumayan banyak jika hal ini dikelola dan dikembangkan secara terpadu dan
dalam skala besar. Oleh karena itu komoditi ini sangat menjanjikan untuk
dilaksanakan dan dicoba di Lampung Barat, terutama di daerah pesisir barat.
Kepiting bakau merupakan salah satu komoditas perikanan pantai yang mempunyai
nilai ekonomis penting. Pada mulanya kepiting bakau hanya dianggap hama oleh
Petani tambak, karena sering membuat kebocoran pada pematang tambak. Tetapi
setelah mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, maka keberadaannya banyak diburu
dan ditangkap oleh nelayan untuk penghasilan tambahan dan bahkan telah mulai
dibudidayakan secara tradisional di tambak. Mengingat permintaan pasar ekspor
akan kepiting bakau yang semakin meningkat dari tahun ke tahun maka usaha
ekstensifikasi budidaya kepiting bakau mulai dirintis di beberapa daerah.
Kepiting bakau dapat dipelihara secara terus menerus
sepanjang tahun, karena ketersediaan benih di alam saat ini cukup banyak juga
lahan tambak pembesaran dapat disiapkan dengan mudah dan cepat. Diversifikasi usaha budidaya
kepiting bakau di tambak akan menambah lapangan usaha dan mengoptimalkan
potensi lahan tambak yang idle serta dapat menyerap tenaga kerja, sehingga
mampu meningkatkan pendapatan masyarakat pembudidaya.
B.
VISI
“Mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui
kegiatan agribisnis budidaya
kepiting bakau berwawasan lingkungan”
C.
MISI
“ Mewujudkan petani yang produktif, sukses dan
sejahtera “
Dengan penjabaran sebagai berikut :
1. Membentuk SDM Petani yang profesional, unggul dan berdaya saing.
2. Menumbuhkembangkan
ekonomi berkeadilan yang mempunyai basic agribisnis budidaya di perkotaan dalam wujud kelembagaan.
3. Inovasi
pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kualitas, produktivitas dan
efisiensi kegiatan agribisnis dan industri biologi budidaya yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan.
D.
TUJUAN
USAHA
Menciptakan pasar input dan pasar output guna menunjang perguliran ekonomi
petani dalam kelompok untuk terwujudnya kemitraan yang saling menguntungkan
antara pihak petani dengan pihak lain yang menyediakan input dan yang akan
memanfaatkan hasil budidaya
KELAYAKAN USAHA
A.
ANALISIS
ASPEK PEMASARAN
a) Target
Pasar
Target pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang ingin
berefisien waktu dan tenaga. Pesaing
kita dari pelaku bisnis yang
membudidayakan kepiting bakau lainnya
b) Konsep
pemasaran
Untuk konsep pemasaran kami
melakukan cara promosi ketetangga, pasar dan rumah makan yang menyediakan menu
kepiting
c)
Produk dan penetapan Harga
Untuk menetapkan harga kami melakukan riset dan membandingkannya dengan
strategi harga kami. Sehingga harga yang kami patok tidak
terlalu mahal karena sistem produksi kami sudah benar dan efektif.
B.
ANALISIS
ASPEK TEKNIS
Secara teknis usaha ini tidak perlu dipertimbangkan lagi, karena yang
menjalankan adalah mahasiswa sendiri, jadi usaha ini bisa menekan biaya
produksi tanpa meninggalkan kwalitas. Selain itu usaha ini tidak mengalami masa kadarluarsa atau expayer,
jadi walaupun pembelinya berkurang
tidak mengalami masalah yang berarti. Usaha ini juga
diyakini dapat berkelanjutan dan berkembang di Universitas Cokroaminoto Palopo dengan program
regenerasi anggota. Dengan beberapa sistem yang diterapkan, dapat diyakini
bahwa usaha ini dapat bersaing dengan usaha budidaya yang lain di waktu yang akan
datang.
C.
ANALISIS
ASPEK MANAJEMEN
Bisnis ini dimiliki bersama
dengan sistem bagi modal. Bisnis
ini dikelola secara bersama-sama dan tiap orang mempunyai tugas masing-masing,
misalkan dari 8
orang 3 orang bertugas membuat tempat budidaya, 2 orang bertugas mencari
bibit kepiting bakau yang akan di besarkan atau di
gemukkan, dan 2 orang bertugas memberikan pakan setiap harinya.
D.
ANALISIS
ASPEK KEUANGAN
Pada aspek keuangan ini, bisnis kami mendapat modal dari
bagi modal yang terdiri dari 7 orang, per orangnya mengeluarkan modal Rp 50.000,00. Jadi Modal awal kita
sebesar Rp 350.000,00.
Berikut ini kita tampilkan proyeksi keuangan kita dalam 3 minggu.
Proyeksi Keuangan selama 3 minggu.
Proyeksi Keuangan selama 3 minggu.
1.
Kas
Rp 350.000,00
Modal
Rp 350.000,00
(Setoran
untuk modal awal)
2.
Perlengkapan
Rp 200.000,00
Kas
Rp 200.000,00
(Pembelian
Perlengkapan)
3.
Peralatan
Rp 100.000,00
Kas
Rp 100.000,00
(Pembelian
Peralatan)
Proyeksi
Penjualan dalam 2 minggu
Minimal mendapat 4 kali pesanan
4 x pesanan kepiting yang besar (3kg @ Rp 55.000,00)
4 x (3kg
x Rp 55.000,00) = Rp 660.000,00
Perkiraan Pendapatan minimal 2 minggu Rp 660.000,00
Jurnal Transaksi dalam 2 minggu
1. Biaya Tenaga Kerja 8 orang (@ Rp 40.000,00 x 8 )
Biaya Tenaga Kerja Rp 320.000,00
Kas Rp 340.000 ,00
Laporan
Laba /Rugi dalam 2 minggu
Pendapatan
4x pesanan kepiting ( 3kg @ Rp
55.000,00 )
4x ( 3kg x Rp 55.000,00 ) = Rp
660.000,00
Biaya-biaya
Biaya Tenaga Kerja Rp 320.000,00
Laba Rp 340.000,00
E.
ANALISIS
ASPEK EKONOMI
Dengan berbagai system yang digunakan usaha ini secara teknis, maka dapat
diyakini usaha ini termasuk dengan biaya terjangkau, karena dapat menekan biaya
produksi tanpa memperlambat waktu penyelesaian dan meninggalkan kwalitas. Diyakini
juga bahwa dengan system yang digunakan, usaha ini akan mendapatkan dukungan
dan kepercayaan dari semua masyarakat kampus.
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Dari data yang
diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa dalam usaha penggemukan kepiting bakau
ini dapat memperoleh keuntungan yang lumayan besar karena biaya yang
dikeluarkan dalam usaha penggemukan kepiting bakau ini tidak terlalu banyak dan
cara dalam penggemukannya pun tidak terlalu sulit.
Sehingga usaha ini
cocok untuk dikembangkan karena dapat menambah penghasilan bagi mahasiswa
khususnya petani yang ingin mengembangkan usaha ini.
B.
SARAN
Semoga mata kuliah
ini dapat terus diajarkan dan dapat di praktekkan seperti ini karena hal ini
dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam melakukan usaha bisnis sehingga
tidak mengalami kerugian.
No comments:
Post a Comment