jabon : Proses penanaman bibit pohon Jabon,
termasuk hal yang penting untuk diperhatikan. Mengingat dalam proses
ini akan menentukan bagaimana tanaman Jabon bisa tumbuh dan berkembang
sehingga sesuai harapan. Sebab, untuk mengoptimalkan hasil tanaman bukan
sekedar dengan cara menanami lahan dengan bibit sebanyak-banyaknya.
Karena jika hal tersebut dilakukan, bisa jadi bukan keuntungan yang
diperoleh petani. Namun sebaliknya, bibit yang ditanam akan mati atau
tumbuh kurang optimal. Dengan demikian, keuntungan yang diharapkan pun
tidak akan tercapai. Cara yang paling baik dalam proses penanaman Jabon
adalah dengan sistem optimalisasi dan bukan maksimalisasi.
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam proses penanaman Jabon di antaranya adalah :
Penyiapan Lahan
Dalam proses penyiapan lahan ini ada dua hal penting yang harus
dilakukan. Yang pertama adalah pembersihan lahan dari unsur pengganggu.
Seperti semak belukar, alang-alang dan berbagai tanaman yang sudah mati.
Proses pembersihan bisa dilakukan dengan cara manual atau menggunakan
zat kimia seperti Sodium Chorate (5-10 g/m2)
Hal kedua adalah pengolahan tanah. Dalam hal ini, tanah perlu
dikelola agar mampu memberikan kesuburan bagi tanaman yang akan hidup di
tanah tersebut. Pengelolaan ini meliputi proses pemupukan, baik pupuk
organik maupun anorganis. Untuk pupuk organis bisa menggunakan pupuk
kandang, sementara pupuk anorganik yang biasanya dipakai adalah NPK,
TSP, KCL dan SP36.
Setelah pemupukan, tanah perlu diberikan zat kapur sebanyak 100 gram
per lubang. Proses ini biasanya dilakukan pada tanah yang asam, tanah
yang belum matang serta tanah yang sedikit unsur hara calsium dan
magnesiumnya.
Pengolahan tanah terakhir adalah mencampurkan bahan mineral untuk
proses ameliiorasi. Bahan ini berfngsi sebagai sumber hara mineral,
menurunkan nilai KTK serta mampu meningkatkan kejenuhan basa di tanah.
jabon 2 300×225 cara budidaya jabon
Penentuan Jarak Tanam
Jarak tanam memiliki peran penting dalam menentukan kualitas tanaman.
Karena jarak tanam ini akan mempengaruhi sebuah tanaman dalam proses
memperoleh sinar matahari. Untuk budidaya Jabon, jarak tanam ideal
adalan 3 x 4 meter dengan pola tanam monokultur. Hal ini diperlukan,
mengingat ketika Jabon sudah mulai tinggi, maka masing-masing cabang
akan tumbuh dan bersinggungan.
Bila terlalu rapat, akan berdampak menghalangi sinar matahari yang
bisa ditangkap oleh batang Jabon. Selain itu, di bagian akar akan
terjadi perebutan zat makanan oleh setiap tanaman. Sehingga tanaman
Jabon tidak akan bisa tumbuh secara sempurna dan pertumbuhannya hanya
cenderung kurus tinggi saja.
Pembuatan Lubang Tanam
Proses pembuatan lubang ini sebaiknya dilakukan seminggu sebelum
bibit ditanam. Hal ini dilakukan guna menciptakan pemupukan awal bagi
lubang tempat bibit Jabon akan ditanam.
Ukuran lubang secara umum berukuran 40 x 40 x 40 cm. Di dalam lubang,
ditaburi pupuk kandang dan kompos dengan dicampur pupuk TSP secukupnya.
Jumlah pupuk ini sepertiga dari kedalaman lubang. Setelah terisi, pupuk
tersebut ditimbun dengan tanah bagian atas lalu diaduk hingga rata.
Langkah selanjutnya adalah menutup lubang tersebut dan selanjutnya bekas
lubang diberikan penanda yang disebut ajir.
Penanaman
Seminggu usai penggalian lubang, barulah proses penanaman bibit Jabon
dilakukan. Waktu yang ideal untuk melakukan penanaman Jabon adalah
bulan November – Februari yang bertepatan dengan musim penghujan. Hal
ini untuk mencegah bibit Jabon dari masalah kekeringan, mengingat
tanaman ini sangat sensitif terhadap kekeringan.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan selama proses penanaman ini. Di antaranya adalah :
Gali kembali tanah yang sudah diisi pupuk sebelumnya.
Siapkan bibit jabon dengan cara melepasnya dari kantung atau poly bag.
Pada proses ini harus dilakukan secara hati-hati guna menghindari
rusaknya akar.
Masukkan bibit ke dalam lubang dengan hati-hati dan tegak lurus.
Timbun sekeliling bibit dengan tanah bekas galian
No comments:
Post a Comment