Thursday, July 26, 2012

Pengertian dan dasar komposting


Pengertian dan dasar komposting
Beberapa pakar menyebut bahwa untuk menguasi seluk beluk proses komposting, maka diperrlukan pengetahuan yang memadai dari disiplin ilmu terkait, yaitu mikrobiologi, kimia, bio-kimia dan enjinirng. Tentu tidak keliru kalau hal itu ditujukan kepada mereka yang akan menekuni komposting sebagai spesialisasi ilmu.
Bagaimana halnya dengan kita yanga hanya warga kota biasa ? Haruskah begitu ?Meskipun tidak harus, tentu mengetahui dasar-dasar ilmu itu sangat membantu, yaitu memahami apa yang terjadi.
Komposting adalah proses pengendalian penguraian secara biologi dari bahan organik, menjadi produk seperti humus yang dikenal sebagai kompos. Penguraian bahan organik itu (disebut juga dekomposisi) dilakukan oleh mikro-organisme menghasilkan senyawa yang lebih sederhana. Pada saat komposting terjadi proses-proses perubahan secara kimia, fisika dan biologi. Untuk wilayah perkotaan, metoda komposting aerobik adalah yang banyak disarankan karena beberapa keunggulan.
Pengendalian proses penguraian pada saat komposting yang terpenting mencakup empat hal, yaitu:
  • Udara (oksigen),
  • Air (kelembaban),
  • Bahan organik,
  • Temperatur.
Dalam prakteknya, terdapat beberapa faktor yang diantaranya saling berkaitan yang mempengaruhi keberhasilan “program komposting perkotaan”. Beberapa metoda komposting secara ekonomis dapat diterapkan pada kondisi tertentu di suatu wilayah, tapi tidak untuk wilayah lain.
Namun demikian, berdasarkan pengalaman seringkali metoda yang tepat untuk menumbukan insiatif warga kota justru sering lebih berpengaruh ketimbang memilih teknik komposting.

No comments:

Post a Comment